Suara.com - Penyediaan vaksin Covid-19 menjadi perbincangan di Indonesia. Pasalnya ada wacana bahwa vaksin akan diberikan dalam dua versi, yakni berbayar dan gratis.
Vaksin Covid-19 gratis sendiri adalah vaksin yang biayanya ditanggung dan dibayarkan oleh pihak pemerintah. Sedangkan vaksin Covid-19 mandiri adalah vaksin berbayar yang biayanya ditanggung dan dibebankan kepada masyarakat.
Sayangnya target penerima vaksin gratis hanya mencapai 30 persen, sisanya harus membayar. Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat.
Dalam menanggapinya, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, berpendapat bahwa program vaksin harusnya digratiskan untuk seluruh warga Indonesia.
"Ya kenapa enggak digratiskan, ini kan untuk mengatasi pandemi, vaksin kan bagian dari mengatasi pandemi," ujar Pandu saat dihubungi Suara.com melalui telepon, Selasa (15/12/2020).
"Kalau lagi pandemi, itu (vaksin) adalah public health tools, jadi suatu intervensi kesehatan publik dan di masa pandemi itu jadi kewajiban negara untuk menyediakan bagi setiap warga negara di negara tersebut," imbuhnya.
Vaksin berbayar sendiri bisa membuat distribusi tidak merata karena tak semua warga memiliki daya beli. Hal ini yang kemudian bisa memperlambat berakhirnya pandemi Covid-19.
"Banyak orang yang tak bisa divaksinasi. Bagaimana pandemi ini mau cepat selesai, kalau vaksin harus membayar," tambah Pandu.
Pandu menegaskan bahwa pemberian vaksin seharusnya menjadi tugas dan kewajiban negara.
Baca Juga: Sertifikasi Halal Vaksin Sinovac, MUI: Dokumennya Belum Lengkap
"Hampir semua negara memberikan akses gratis, negara mana yang ada opsi berbayar, hanya Indonesia" ungkap Pandu.
Menurut Pandu, protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3 M) memang bisa mengendalikan laju pandemi. Namun dengan hadirnya vaksin, maka pandemi mungkin bisa diakhiri.
"Vaksin kan secondary prevention, primary prevention itu ya test, isolasi sama 3M, semua negara bisa menekan kasus nah vaksin untuk mengakhiri," kata Pandu.
Menurutnya, vaksin itu dibutuhan untuk mengakhiri supaya virus corona Covid-19 betul-betul hilang di Indonesia. Sehingga pemberian akses vaksin gratis bagi seluruh warga harus terjamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya