Suara.com - Varian genetik baru dari virus corona telah muncul di Inggris. Untungnya, hal ini tidak mengancam keefektifan vaksin Covid-19, yang sebagian besar sudah hampir selesai menjalani uji klinis fase 3.
Melansir Live Science, varian baru dari virus corona muncul ketika virus membuat salinan dirinya sendiri dan mengalami mutasi genetik.
Tidak semua mutasi berisiko mengubah cara virus menginfeksi sel atau seberapa mudah penyebarannya. Namun ilmuwan masih terus melacak perubahan tersebut untuk menentukan mutasi mana yang mungkin menimbulkan risiko.
Public Health England (PHE) mengatakan peneliti Inggris sudah mengidentifikasi varian baru dari SARS-CoV-2 ini, yang telah menginfeksi hampir 60 wilayah dan menyebabkan lebih dari 1.100 kasus, terutama di Inggris bagian selatan dan timur.
"Jumlah kasus varian (baru) virus tercatat tinggi di beberapa daerah di mana kejadian Covid-19 tinggi. (Tapi) Belum diketahui apakah varian tersebut bertanggung jawab atas peningkatan jumlah kasus ini," tulis PHE dalam pernyatan mereka.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan PHE dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan mempelajari varian baru dan melacak penyebarannya untuk apakah ini lebih mudah menular atau tidak dalam beberapa minggu ke depan.
"Sekali lagi, kemunculan varian baru ini tidak terduga," kata Susan Hopkins, penasihat medis untuk program Test and Trace Inggris, dalam pernyataan.
Saat ini, tidak ada indikasi varian terbaru yang diidentifikasi di Inggris ini menyebabkan penyakit Covid-19 lebih parah daripada yang sudah ada lebih dulu. Selain itu, tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 akan bekerja secara berbeda terhadap virus ini.
Baca Juga: Studi Inggris: Virus Corona Tak Berhubungan dengan Sindrom Guillain Barre!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek