Suara.com - Saat vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Indonesia, PT Bio Farma harus menyiapkan kendaraan pendingin untuk mengirim vaksin ke gudang vaksin.
Ini merupakan manajemen rantai dingin yang harus ditaati agar kualitas vaksin tetap terjaga sampai didistribusikan ke masyarakat.
Vaksin merupakan obat rapuh yang menuntut kontrol suhu secara ketat agar tidak rusak. Dan sayangnya, sudah banyak kejadian di mana vaksin rusak saat didistribusikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar setengah dari semua vaksin yang didistribusikan ke penjuru dunia terbuang percuma.
Sebagian besar disebabkan oleh kegagalan dalam mengontrol suhu penyimpanan secara benar, lapor Vox.
"Vaksin-vaksin itu kehilangan keefektifan dan potensinya jika terkena suhu di luar kisaran yang seharusnya vaksin pertahankan," kata Michelle Seidel, spesialis rantai pasokan imunisasi UNICEF.
Kerentanan inilah yang menjadi ketakutan terbesar pada saat ini, di mana hampir semua orang di seluruh dunia membutuhkan vaksin Covid-19.
Vaksin Pfizer, yang sudah digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, juga memiliki persyaratan suhu yang ketat. Produk mereka membutuhkan suhu minus 70 derajat Celcius atau lebih rendah.
Hampir sama dengan Pfizer, Moderna mengatakan vaksin mereka harus disimpan dalam suhu minus 20 derajat Celcius untuk jangka panjang, dan stabil di angka dua hingga 8 derajat Celcius untuk penyimpanan jangka pendek (maksimal 30 hari).
Baca Juga: Air Purifier Disebut Bisa Kurangi Risiko Penyebaran Virus Corona, Benarkah?
Sedangkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac asal China, CoronaVac, membutuhkan ruang penyimpanan standar dengan suhu dua hingga 8 derajat Celcius.
Penjelasan Rantai Dingin Pendistribusian Vaksin
Setelah vaksin mendapat izin untuk digunakan masyarakat, tantangan besar selanjutnya adalah pendistribusiannya, yang dikenal sebagai rantai dingin.
Ini sangat menantang karena vaksin hanya diproduksi di beberapa fasilitas di seluruh dunia, menuntut jaringan transportasi dan penyimpanan internasional yang luas.
Karenanya, rumah sakit perlu memiliki fasilitas penyimpanan dingin khusus untuk vaksin. Namun, kemungkinan klinik dan apotek yang lebih kecil tidak memilikinya.
Inilah mengapa biasanya vaksin akan dikirim dari pabrik ke gudang regional. Fasilitas ini seringkali memiliki freezer canggih untuk penyimpanan jangka panjang, serta pasokan listrik dan generator cadangan yang andal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental