Suara.com - Varian baru virus Corona yang muncul di Inggris menadji tonggak baru pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang berkoordinasi erat dengan pejabat Inggris terkait varian baru virus COVID-19.
"Mereka (para pejabat Inggris) akan terus berbagi info dan hasil analisis serta riset mereka yang sedang berlangsung. Kami akan memberikan informasi terbaru kepada negara-negara anggota & publik selama kami mempelajari lebih dalam mengenai karakteristik varian virus ini dan segala implikasinya," kata WHO melalui pernyataan, dilansir Antara.
Varian baru virus corona yang teridentifikasi di Britania Raya tercatat hingga 70 persen lebih menular. Meski begitu, virus ini tidak dianggap lebih mematikan dan vaksin pasti tetap ampuh.
Sebelumnya dilansir Express, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyebut lebih dari 1.000 orang di Inggris telah terinfeksi varian baru virus Corona.
Analisis awal menunjukkan bahwa strain baru virus corona jauh lebih cepat daripada varian virus corona sebelumnya.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa pengujian dan sistem pengawasan yang kami bangun. Kami juga sudah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang mungkin terkait dengan penyebaran lebih cepat di beberapa daerah," kata Matt Hancock dikutip dari Express.
Matt Hancock mengatakan peningkatan transmisi varian baru virus corona Covid-19 ini harus menjadi peringatan bagi semua orang untuk tetap waspada.
Karena, orang dari segala usia bisa menyebarkan penyakit ini dan sekitar satu dari 3 orang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Tapi, mereka tetap bisa menyebarkannya.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Penularan Lebih Cepat
Lalu, apakah varian baru virus corona Covid-19 ini lebih berbahaya?
Mutasi virus corona tidak selalu berbahaya. Setiap virus bermutasi ketika melakukan kontak dengan inang. Lalu, virus membuat salinan baru dari dirinya sendiri yang bisa menginfeksi sel lain.
Virus RNA lebih rentan terhadap perubahan kecil yang terjadi, ketika salinan dibuat dan mutasi bisa membuat virus semakin lemah.
Terkadang, varian ini membuat virus lebih menular dan bisa menyebabkan penyakit lebih serius.
Namun, Kepala Petugas Medis Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan tidak ada bukti bahwa varian itu lebih berbahaya daripada virus aslinya.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya