Suara.com - Dampak lockdown total yang dilakukan Australia selama beberapa bulan mulai terlihat.
New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, melaporkan peningkatan jumlah kasus COVID-19 harian terendah dalam tiga hari terakhir.
Laporan ini memicu optimisme dengan kehati-hatian bahwa pihak berwenang telah dapat mengendalikan wabah di pinggiran pantai utara Sydney.
New South Wales (NSW) mengatakan 15 orang telah dites positif COVID-19 dalam 24 jam terakhir, turun dari 36 infeksi yang terdeteksi sehari sebelumnya dan menjadikan total kasus di pantai utara menjadi 83.
Pimpinan NSW Gladys Brejiklian mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan wabah yang lebih besar telah berhasil dicegah karena area pinggiran timur laut memasuki hari ketiga dari pembatasan pergerakan yang berlaku selama lima hari menjelang Natal.
"Saya senang dengan apa yang telah kami lihat dalam semalam, tetapi sekali lagi, ini masih dapat berubah," kata Brejiklian kepada wartawan di Sydney.
Pemerintah akan memberikan informasi terbaru pada Rabu tentang seperti apa Natal dan beberapa hari mendatang, terkait tindakan pembatasan lebih lanjut, di luar yang sudah diberlakukan di bagian pinggiran timur laut, tambahnya.
Lebih dari 80 lokasi termasuk kafe, pusat kebugaran, kasino, dan supermarket di seluruh Sydney diidentifikasi telah dikunjungi oleh orang-orang dengan konfirmasi kasus COVID-19.
Pihak berwenang mendesak siapa pun yang mengunjungi tempat tersebut untuk segera menjalani tes dan mengisolasi diri.
Baca Juga: Eropa Siap Mulai Vaksinasi Virus Corona, EMA Tinjau Vaksin Pfizer
Akibat keputusasaan dalam menahan penyebaran virus, NSW telah membuka puluhan tempat pengujian baru, beberapa di antaranya beroperasi 24 jam sehari.
Otoritas kesehatan NSW mengatakan lebih dari 38.000 tes telah dilakukan dalam 24 jam terakhir, angka itu merupakan sebuah rekor baru.
Sumber infeksi tidak diketahui meskipun Brejiklian mengatakan tes menunjukkan jenis COVID-19 yang ditemukan di timur laut Sydney hampir identik dengan yang ditemukan pada pekerja maskapai penerbangan, yang tidak disebutkan namanya, dari Amerika Serikat yang tiba di Sydney pada 1 Desember.
Australia telah sebagian besar menghindari jumlah virus corona yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, tetapi kelompok baru tersebut telah memicu kekhawatiran akan wabah yang lebih luas.
Negara ini telah mencatat hanya di bawah 28.200 kasus dan 908 kematian sejak pandemi dimulai.
Wabah di Sydney telah memaksa terhentinya perlombaan yacht tahunan Sydney-ke-Hobart untuk pertama kalinya dalam 76 tahun, dan kota-kota lain bersiaga untuk menjadi tuan rumah uji kriket antara Australia dan India yang dijadwalkan dimulai di Sydney Cricket Ground pada 7 Januari mendatang. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat