Suara.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia membutuhkan 426 juta dosis agar bisa mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok buatan dengan vaksin.
Herd Immunity ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun hingga 59 tahun, sebagai target awal masyarakat Indonesia yang akan diberi vaksin Covid-19.
"Ini (dosis 426 juta vaksin) adalah jumlah yang sangat besar, itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah ini," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers, Selasa (29/12/2020).
Adapun rincian 426 juta dosis didapat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah warga negara yang berusia 18 hingga 59 orang berjumlah 188 juta.
Namun setelah dikurangi kriteria eksklusi, atau kriteria orang yang tidak mendapat vaksin tahap awal ini, seperti orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, dan yang sudah sembuh Covid-19.
Maka total rakyat Indonesia berusia 18 hingga 59 tahun yang mendapatkan vaksin Covid-19 tahap awal adalah 181 juta orang.
"Dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan 2 dosis vaksin, dan juga memperhitungkan guideline dari WHO, bahwa kita mempersiapkan 15 persen untuk cadangan (waste rate), maka total dibutuhkan ada sekitar 426 juta dosis vaksin," terang Menkes Budi.
Sebanyak 5 merek dagang vaksin akan digunakan di Indonesia, di antaranya Sinovac, Novavax, Covax/GAVI, AstraZeneca, dan Pfizer.
Kedatangan lima merek vaksin ini akan diperjuangkan pemerintah bisa datang ke tanah air dalam kurun waktu 2020 hingga 2022 mendatang.
Baca Juga: Pulang Liburan, Menkes Budi Sarankan Jangan Langsung Masuk Kerja
Berita Terkait
-
Di Balik Penyesalan Menkes, Ada PR Besar Layanan Kesehatan Papua
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?