Suara.com - Kehamilan adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap perempuan. Namun, proses mengandung selama 9 bulan terkadang membuat perempuan hamil enggan untuk melakukan berbagai aktivitas. Padahal banyak kegiatan yang dapat dilakukan.
Selain itu, melakukan berbagai aktivitas sangat baik bagi kesehatan diri dan kandungan. Berbagai kegiatan dan olahraga rupanya juga diperbolehkan untuk dilakukan bagi perempuan hamil. Namun, sebelumnya usahakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan, untuk mengetahui kegiatan apa saja yang boleh dilakukan.
Berdasarkan penelitian, olahraga tidak meningkatkan risiko Anda mengalami keguguran, bayi prematur (lahir sebelum 37 minggu kehamilan) atau bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 5 pon, 8 ons). Jadi melakukan berbagai kegiatan tidak berbahaya kepada kehamilan.
Berikut beberapa alasan melakukan berbagai aktivitas baik bagi kesehatan:
- Melakukan aktivitas akan menjaga kesehatan pikiran dan tubuh. Melakukan aktivitas fisik akan membuat tubuh merasa baik serta energi yang lebih. Hal itu juga sangat baik untuk jantung, paru-paru, dan pembuliuh darah sehingga kondisi perempuan hamil tetap fit.
- Saat hamil, menambah berat bada sangat baik untuk kandungan. Untuk itu, melakukan aktivitas dapat membantu menambah berat badan saat hamil.
- Meringankan beberapa ketidaknyamanan yang umum selama kehamilan, seperti sembelit, sakit punggung, dan bengkak di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
- Membantu mengelola stres dan tidur lebih nyenyak. Saat hamil, biasanya perempuan memiliki kekhawatiran, rasa tegang dan tekanan yang cukup besar sehingga membuatnya stres. Dengan melakukan berbagai aktivitas akan membantu menghilangkan pikiran-pikiran yang membuat stres.
- Membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia. Diabetes gestasional adalah salah satu jenis diabetes yang bisa terjadi selama kehamilan. Penyakit ini merupakan kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak gula (disebut glukosa) di dalam darah.
- Melakukan banyak kegiatan akan mengurangi risiko melahirkan dengan operasi sesar. Hal ini karena melakukan kegiatan membuat tubuh menjadi lebih tenang dan rileks saat melahirkan.
Berbagai manfaat di atas akan dapat tercapai jika seorang perempuan hamil rajin melakukan berbagai aktivitas. Di bawah ini terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan perempuan hamil.
1. Berjalan
Berjalan akan sangan bagus untuk membuat persendirian dan otot menjadi lebih rileks. Hal ini akan mempermudah proses kelahiran. Selain itu, berjalan dapat dilakukan kapan dan di mana saja, baik di jalan raya, atau hanya sekitar rumah.
2. Berenang
Berenang akan membuat air menopang berat bayi di dalam perut. Dengan berenang akan membantu menjaga detak jantung. Selain itu, berenang juga baik untuk persendian dan otot pada tubuh.
Baca Juga: Yuk Bantu Ibu Hamil Terhindar dari Covid-19, Begini Lho Caranya!
3. Olahraga sepeda statis
Sepeda statis akan lebih aman saat kehamilan dibandingkan dengan yang biasa. Hal ini untuk mencegah terjatuh dari sepeda saat mengendarainya. Jika mengendarai sepeda biasa lalu terjatuh, hal itu bisa meningkatkan risiko keguguran. Untuk itu, disarankan menggunakan sepeda statis.
4. Yoga
Melakukan yoga akan membantu menenangkan pikiran perempuan yang sedang hami. Mengikuti kelas yoga akan lebih baik dibandingkan melakukannya sendiri. Hal ini untuk mengetahui pose yang aman ataupun tidak bagi perempuan hamil. Selain itu, biasanya terdapat pose-pose yang akan membantu memperlancar jalannya proses kelahiran.
5. Ikuti aerobik
Aeorbik biasanya dinilai sangat energik. Untuk itu, cobalah ikut kegiatan aerobik yang bisa dilakukan perempuan yang sedang hamil. Melakukan aerobik sangat bagus bagi kesehatan janin yang terdapat dalam kandungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat