Suara.com - Varian baru virus corona masih membayangi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Bahkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sudah melarang penerbangan asal Inggris ke dalam dan keluar Indonesia.
Tapi anehnya Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof. Amin Soebandrio mengatakan jika varian baru ini sudah terdeteksi sejak September 2020, lalu kenapa baru heboh di Desember 2020?
Menjawab ini Prof. Amin menduga gencarnya pemberitaan, lantaran adanya dugaan varian baru membuat kasus Covid-19 di Inggris melonjak tajam.
"Muncul infeksi pertama memang September 2020, tetapi kemudian jumlahnya meningkat tajam itu di bulan depannya," ujar Prof. Amin saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.
"Ketika mereka (peneliti) sedang mengkaji dampak dari mutasi itu di laboratorium, diperlihatkan bahwa virus atau varian dengan mutasi itu bisa masuk ke dalam sel lebih cepat, mutasi G164G itu juga begitu," sambung Prof. Amin.
Kehadiran varian baru ini seolah menjawab melonjaknya kasus Covid-19 di Inggris, yang membuat sistem kesehatan collapse atau jatuh, karena kapasitas ruang perawatan di rumah sakit membludak alias dipenuhi pasien Covid-19.
Meski belum ada bukti varian baru ini menyebabkan tingkat keparahan sakit Covid-19, namun varian baru ini dipastikan 70 persen lebih cepat menular ke manusia, khususnya anak-anak.
Sehingga dengan banyaknya orang tertular Covid-19, apalagi jika menimpa orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan akan memperburuk gejala Covid-19, bahkan meningkat risiko kematian.
"Iya yang dikhawatirkan varian baru ini lebih cepat menginfeksi, sehingga lebih cepat menular kemungkinan lebih menulari anak-anak, tapi butuh info lebih lanjut," tutupnya.
Baca Juga: Ma'ruf Tak Ikut Divaksin Tahap Pertama, Minta Vaksin Sinovac Dicap Halal
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan