Suara.com - Dokter yang memberikan pengetahuan seputar vaksin Covid-19 wajib menggunakan informasi dan data ilmiah berdasarkan prinsip keilmuan.
Jika berbohong atau memberikan informasi menyesatkan, risikonya adalah pelanggaran kode etik.
"Sesuai sumpah dokter, dokter wajib memberikan pendapat berdasarkan keilmuan. Jika tidak, berarti ada pelanggaran kode etik, yang akan ditangani oleh Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK)," tutur Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng Mohammad Faqih, kepada Suara.com, Kamis (14/1/2021).
Daeng mengatakan, program vaksinasi virus Corona merupakan tonggak baru penanganan pandemi Covid-19.
Meski begitu ia juga tidak membantah bahwa masih ada dokter yang meragukan program vaksinasi, termasuk penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Oleh karena itu, PB IDI pun membentuk Tim Advokasi Vaksinasi yang berisikan pakar. Dokter yang ingin bertanya tentang program vaksinasi akan mendapatkan penjelasan langsung dari tim pakar.
"Selain persuasi ke rekan-rekan, kamu juga memiliki tim advokasi vaksinasi PB IDI yang berisikan tim pakar. Jadi kalau ada rekan-rekan dokter yang punya pertanyaan, akan disambungkan ke sana," jelas Daeng.
Menyoroti penyuntikkan perdana vaksin Covid-19 di sejumlah daerah hari ini, Daeng menyebut dokter wajib menjadi teladan.
Caranya adalah dengan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19. Dengan begitu, masyarakat pun tidak lagi ragu terhadap keampuhan vaksin.
Baca Juga: Cara Registrasi Penerima Vaksin Covid-19 di Pedulilindungi.id, Wajib Paham!
"Dokter jadi yang pertama, agar yang lain mengikuti semua. Saya lihat dan dapat laporan tadi, sudah banyak rekan yang mendampingi gubernur hingga kapolda untuk mendapatkan suntikan pertama," tutup Daeng.
Berita Terkait
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
6 Fakta Dosen Unissula Aniaya Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Viral di Medsos!
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik Rekomendasi Dokter Tirta, Harga Ratusan Ribu Saja
-
Dokter Tirta Sentil Pedas Pernyataan Kontroversial Pejabat yang Baru Dilantik: Mending Diam!
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas