Suara.com - Beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping setelah suntikan vaksin Covid-19. Efek samping ini bisa muncul di tempat suntikan maupun di seluruh tubuh.
Biasanya, efek samping vaksin Covid-19 ini bersifat sementara dan tidak berbahaya, kecuali seseorang memiliki alergi vaksin. Sehingga mereka mungkin membutuhkan obat pereda nyeri.
Adapun efek samping vaksin Covid-19 dilansir dari Express, biasanya rasa sakit, pembengkakan, demam, kelelahan, panas dingin, dan sakit kepala.
Orang harus menghubungi dokter jika rasa sakit dan kemerahan di sekitar lokasi suntikan vaksin tidak hilang. Apalagi efek samping itu berlanjut selama beberapa hari.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seseorang bisa mengonsumsi ibuprofen bila membutuhkannya untuk meredakan efek sampingnya.
Tetapi, UCI Health, sebuah rumah sakit akademik di Orange County, California, memperingatkan semua orang untuk tidak mengonsumsi obat sembarang sebelum vaksin. Karena, minum obat bebas sebelum suntik bisa memengaruhi vaksin Covid-19.
"Jika Anda secara teratur mengonsumsi aspirin, acetaminophen dan ibuprofen untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Lakukan semuanya sesuai arahan dokter atau sesuai kebutuhan. Jangan lakukan sembarangan," jelas UCI Health dikutip dari Express.
Karena, mengonsumsi obat yang dijual bebas seperti asetaminofen dan ibuprofen sebelum suntik vaksin bisa memengaruhi keefektifannya untuk bekerja maupun meningkatkan kekebalan.
Meskipun konsumsi ibuprofen bisa memperburuk gejala virus corona Covid-19. Tapi, Ahli Komisi Obat-obatan Manusia (CHM) menyimpulkan orang masih bisa meminumnya.
Baca Juga: Benarkah Pakai Masker Lebih dari Satu akan Efektif? Ini Faktanya!
CHM menemukan bahwa sekarang ini tidak ada cukup bukti mengenai hubungan antara penggunaan ibuprofen atau obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) lainnya dengan tingkat kerentanan tertular Covid-19 atau memperburuk gejalanya.
Pasien bisa menggunakan parasetamol atau ibuprofen untuk mengatasi gejala virus corona Covid-19, seperti demam dan sakit kepala. Tetapi, pasien tetap harus memperhatikan informasi ketika mengonsumsi obat bebas, seperti ibuprofen dan parasetamol.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia