Suara.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan bisa berefek pada kesehatan jantung, bahkan ketika Anda aktif secara fisik. Artinya, penelitian menegaskan bahwa tidak ada istilah gemuk tapi sehat untuk jantung.
"Seseorang tidak bisa gemuk tapi sehat, menjadi sehat dengan aktif secara fisik tidak menghilangkan efek kesehatan yang merugikan akibat kelebihan lemak tubuh," kata penulis studi Dr. Alejandro Lucia dari European University, Madrid, Spanyol seperti yang dikutip dari Medicalxpress.
"Penemuan kami membantah anggapan bahwa gaya hidup aktif secara fisik dapat sepenuhnya meniadakan efek merusak dari kelebihan berat badan dan obesitas," imbuhnya.
Penelitian telah diterbitkan pada Journal of Preventive Cardiology dari jurnal European Society of Cardiology (ESC).
Melansir dari Medicalxpress, ada beberapa bukti bahwa kebugaran dapat mengurangi efek negatif dari kelebihan berat badan pada kesehatan jantung.
"Ini telah menyebabkan banyak orang memprioritaskan aktivitas fisik dan kebugaran daripada menurunkan berat badan. Studi kami berusaha untuk mengklarifikasi hubungan antara aktivitas, berat badan, dan kesehatan jantung," ujar Lucia.
Studi ini menggunakan data dari 527.662 pekerja dewasa di Spanyol. Usia rata-rata peserta adalah 42 tahun dan 32 persen di antaranya adalah perempuan. Dalam studi ini, kesehatan kardiovaskular ditentukan berdasarkan tiga faktor risiko utama serangan jantung dan stroke, yaitu diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Sekitar 42 persen peserta memiliki berat badan normal, 41 persen kelebihan berat badan, dan 18 persen mengalami obesitas. Mayoritas 63,5 persen peserta tidak aktif secara fisik, sedangkan 12,3 persen kurang aktif, dan 24,2 persen aktif secara teratur. Sekitar 30 persen memiliki kolesterol tinggi, 15 persen memiliki tekanan darah tinggi, dan 3 persen menderita diabetes.
Pada semua bobot, kemungkinan diabetes dan hipertensi menurun dengan meningkatnya aktivitas fisik. “Lebih banyak aktivitas lebih baik, jadi berjalan 30 menit per hari lebih baik daripada berjalan 15 menit sehari,” kata Lucia.
Baca Juga: Mesti Dicatat, Ini Gejala Penyakit Jantung Aritmia yang Jarang Disadari
"Namun aktivitas fisik tampaknya tidak menggantikan efek negatif dari kelebihan berat badan pada masalah jantung," imbuhnya.
Lucia menyimpulkan bahwa memerangi obesitas dan ketidakaktivan secara fisik sama pentingnya.
"Penurunan berat badan harus tetap menjadi target utama kebijakan kesehatan bersama dengan cara gaya hidup aktif," papar Lucia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental