Suara.com - Vaksin Covid-19 yang diluncurkan di Amerika Serikat, Inggris Raya, Rusia, hingga China sejauh ini memerlukan dua suntikan dengan selang beberapa minggu. Lalu, biasakah dua dosis tersebut diberikan dengan merk atau jenis vaksin yang berbeda?
Melansir dari Medical Xpress, di Amerika Serikat (AS) di mana vaksin dari Pfizer dan Moderna didistribusikan, pejabat kesehatan mengatakan keduanya tidak dapat dipertukarkan atau dikombinasikan meskipun dibuat dengan cara yang sama.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperbarui panduan mereka yang menyatakan bahwa tidak apa-apa untuk memberikan vaksin manapun yang tersedia untuk suntikan kedua. Asalkan terjadi dalam situasi luar biasa seperti jenis vaksin yang sama tidak tersedia lagi.
Dalam rekomendasi tersebut CDC menyatakan bahwa mereka masih dapat memperbarui imbauan mereka ketika ada lebih banyak informasi tersedia atau jika jenis vaksin lain diizinkan untuk didistribusikan.
Untuk vaksin Pfizer, dosis kedua direkomendasikan tiga minggu setelah yang pertama. Sementara suntikan kedua dari vaksin Moderna seharusnya dilakukan empat minggu kemudian. Namun CDC juga mengatakan bahwa dosis dapat diberikan hingga enam minggu jika tidak memungkinkan untuk memberikan dosis kedua pada interval yang disarankan.
"Setelah mengunggah panduan awal kami, kami menerima umpan balik bahwa ada ketentuan fleksibel yang mungkin bisa membantu," kata juru bicara CDC Kristen Nordlund.
Rekomendasi awal tentang dosis dan durasi penyuntikan vaksin tetap harus diutaman. Namun rekomendasi CDC terbaru hanya boleh dilakukan ketika ada hambatan distribusi vaksin.
"Kami tidak mau terlalu kaku sehingga menciptakan hambatan yang tidak diinginkan," kata Nordlund.
Baca Juga: Ini Daftar 10 Nama Penerima Vaksin Sinovac Perdana di Balikpapan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?