Suara.com - Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat (neurologi) yang membuat otak menjadi tidak normal sehingga menyebabkan kejang atau perilaku tidak biasa, bahkan kehilangkan kesadaran pada seseorang. Biasanya sebelum mengalami kejang, pandangan mata orang tersebut kosong seperti sedang melamun.
Dilansir dari mayoclinic, epilepsi biasanya disebabkan oleh berbagai hal. Namun, pada beberapa kasus epilepsi sulit untuk ditebak penyebabnya. Oleh karena itu, biasanya akan dicari tahu berbagai penyebab orang tersebut mengalami epilepsi. Biasanya berbagai penyebab tersebut di antaranya:
1. Pengaruh genetik
Beberapa orang yang menagalami epilepsi biasanya terjadi karena faktor genetik di dalam keluarga. Hal ini yang membuat pengaruh sehingga tubuh menjadi kejang secara tiba-tiba. Peneliti telah mengaitkan beberapa jenis epilepsi dengan gen tertentu. Hasil penelitian ditemukan, untuk beberapa gen tertentu dapat membuat seseorang lebih peka terhadap kondisi lingkungan yang memicu kejang.
2. Trauma kepala
Seseorang yang mengalami trauma kepala akibat kecelakaan mobil atau cedera traumatis lainnya dapat menyebabkan epilepsi. Hal ini karena benturan yang terjadi membuat sistem saraf menjadi rusak sehingga menyebabkan kejang.
3. Kondisi otak
Kondisi otak dapat menjadi penyebab seseorang mengalami epilepsi. Biasanya hal ini terjadi karena ada yang menyebabkan kerusakan pada otak, seperti tumor otak atau stroke. Dikatakan, stroke adalah penyebab utama epilepsi pada orang dewasa yang berusia di atas 35 tahun.
4. Penyakit menular
Baca Juga: Pola Makan yang Baik Bagi Penderita Epilepsi untuk Mencegah Kekambuhan
Penyakit infeksi, seperti meningitis, AIDS dan virus ensefalitis, dapat menyebabkan epilepsi. Hal ini karena penyakit-penyakit tersebut dapat menyerang sistem saraf pada tubuh sehingga membuatnya rusak dan menyebabkan epilepsi.
5. Cedera prenatal
Epilepsi bisa terjadi akibat kerusakan otak sebelum lahir. Biasanya, hal ini terjadi karene infeksi pada ibu, gizi buru, atau kekurangan oksigen saat hamil. Hal itu berpengaruh kepada perkembangan otak anak dan menyebabkan epilepsi.
6. Gangguan mental
Epilepsi terkadang dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan mental seseorang, seperti autisme dan neurofibromatosis.
Pada dasarnya epilepsi disebabkan karena kerusakan atau aktivitas abnormal yang terjadi di otak. Jika hal itu terjadi biasanya orang akan menunjukkan berbagai gejala, di antarannya:
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien