Suara.com - Ekta Lodhi, seorang wanita asal Jabalpur, India menceritakan pengalamannya terinfeksi virus corona Covid-19 bersama ibunya. Bahkan ia juga harus merawat sang ibu ketika berusaha mengontrol tubuhnya sendiri.
Awalnya, ibu Ekta Lodhi mengalami demam tinggi 38,3 derajat celcius selama 3 hari sejak 26 September 2020. Saat itu, Ekta yang mencoba memberi ibunya parasetamol karena mengira bukan gejala virus corona.
Ekta juga cukup yakin bahwa ibunya tidak terinfeksi virus corona Covid-19 karena mereka tidak keluar rumah selama 7 bulan terakhir, terutama ibunya.
Setelah 2 hari ibunya menderita demam tinggi, Ekta juga mulai mengalami sakit kepala parah selama 3 hari. Saat itu, suhu tubuh ibunya sudah tidak terlalu tinggi seperti semula, yakni kisaran 37 derajat celcius. Tetapi, ibunya merasa lebih kelelahan dari sebelumnya.
Pada 1 Oktober 2020, Ekta Lodhi mulai memutuskan pergi ke dokter untuk melakukan tes virus corona Covid-19. Sebab, mereka berdua mengalami demam hampir seminggu, badan pegal dengan sensasi aneh di kaki, sakit kepala parah hingga hilangnya indra penciuman dan kelelahan.
Pada 2 Oktober 2020 dilansir dari Times of India, mereka berdua pun dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Kemudian, mereka memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah selama 17 hari.
Ekta dan ibunya isolasi di lantai dua rumahnya, berpisah dengan ayahnya yang berada di lantai dasar. Mereka juga berusaha menjaga orang di sekitarnya tetap aman dan berjarak dengan mereka.
Selama 10 hari isolasi, kondisi ibunya masih belum membaik dan Ekta mulai ketakutan. Karena, ibunya terus mengalami demam tinggi, muntah dan disertai batuk.
Apalagi ibunya memiliki riwayat diabetes yang mungkin memicu kondisinya terus memburuk akibat virus corona, Bahkan Ekta sempat memeriksa kadar gula darah ibunya mencapai 420.
Baca Juga: Efek Samping Minum Ibuprofen, Cek Perubahan Warna Feses saat BAB!
Karena takut terjadi hal buruk, Ekta berusaha menurunkan kadar gula darah ibunya. Ia juga terus memeriksa level SPO2-nya yang tetap konsisten di angka 98 persen.
Saat itu, Ekta sudah mempersiapkan diri mengantarkan sang ibu ke rumah sakit jika diperlukan. Tapi beruntungnya, kondisi ibunya mulai membaik setelah 2 hari.
Ekta berpendapat bahwa kadar gula darah tinggi menjadi penyebab utama kondisi ibunya tak kunjung membaik. Karena, kondisi ibunya mulai membaik ketika mulai menjaga pola makannya.
Pada 20 Oktober 2020, mereka berdua pun dinyatakan bebas isolasi karena kondisinya yang sudah sangat baik. Ekta sendiri hanya mengalami demam ringan dan sakit kepala ketika terinfeksi virus corona.
Selain itu, Ekta juga merasakan sakit yang aneh di badannya, terutama di bagian kakinya yang hanya terjadi di awal infeksi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?