Suara.com - Olahraga sangatlah penting bagi ibu hamil. Hanya saja, beberapa bumil mungkin khawatir gerakan olahraga yang dilakukan bisa mempengaruhi kondisi janin. Padahal, asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kehamilan, olahraga justru bermanfaat untuk kesehatan ibu dan melancarkan persalinan nantinya. Termasuk olahraga kardio.
"Di Indonesia masih banyak yang takut kalau hamil terus olahraga nanti keguguran, takut kenapa-kenapa. Padahal olahraga penting untuk ibu hamil, untuk menjaga ibu agar enggak kegemukan, dikatakan bisa mencegah berbagai kondisi misal diabetes pada kehamilan. Juga ada penelitian yang menyebut bisa mencegah preklamsia. Jadi manfaatnya banyak," jelas dokter spesialis keolahragaan dr. Andhika Raspati. Sp.KO., saat siaran langsung Instagram 'SIKAT Olahraga Pada Kehamilan Dimasa Pandemi', Minggu (7/2/2021).
Umumnya, ada tiga tipe olahraga yang juga bisa dilakukan oleh bumil. Yakni olahraga kardio, latihan otot, dan fleksibilitas atau kelenturan. Dokter Andhika menjelaskan, olahraga kardio berfungsi untuk meningkatkan denyut nadi.
Contoh olahraga kardio adalah jalan cepat, lari, jogging, zumba, dan sepeda. Dokter Andhika menyampaikan bahwa ibu hamil sebenarnya boleh tetap melakukan olahraga lari.
"Literatur kesehatan menyatakan kalau orang sudah biasa lari, enggak harus berhenti lari kalau hamil. Tapi memang kalau berlebihan bisa mengganggu keseimbangan hormon yang bisa mengganggu kehamilan. Kalau sudah biasa berlari atau kurangi sedikit itu enggak apa-apa," paparnya.
Tetapi yang perlu diingat, lanjutnya, jangan memaksakan diri langsung berolahraga berat atau dengan waktu yang panjang.
"Jangankan orang yang hamil, orang tidak hamil saja kalau biasanya dia tidak olahraga lalu langsung lari, pasti ngos-ngosan dan menderita karena tak biasa untuk lari. Apalagi bumil yang secara fisiologis ada perubahan," ucapnya.
Dokter Andhika menyarankan untuk memulai olahraga kardio dari intensitas terendah, misalnya jalan cepat. Karena kondisi pandemi Covid-19 dan aturan pembatasan kegiatan masyarakat, ia mengingatkan agar lebih baik mencari lokasi olahraga yang tidak ramai.
"Kalau mau ke tempat ramai itu pakai maskernya. Boleh olahraga pakai masker asalkan intensitasnya diatur. Di kecepatan seperti apa olahraga pakai masker, yaitu napas masih aman," jelasnya.
Baca Juga: Zaskia Sungkar Sering Buang Air Kecil saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!
"Nanti kalau ternyata kebugaran cukup baik, mau coba jogging gak apa-apa. Gak perlu takut dengan goncangannya," tambah dokter Andhika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia