Suara.com - Prof Firmanzah PhD, rektor universitas Paramadina meninggal dunia di usia 44 tahun pada Sabtu (6/2/2021) lalu. Ia dikabarkan meninggal dunia karena penyakit vertigo.
Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, mengatakan vertigo sejatinya tidak bisa menyebabkan kematian.
Namun apabila vertigo disertai dengan nyeri dada, sesak napas, sakit kepada hebat, mual muntah, denyut jantung cepat, bicara menjadi tidak jelas sampai kejang-kejang, maka wajib dilarikan ke rumah sakit.
"Maka pasien tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit. Karena bisa saja vertigo yang muncul tersebut adalah gejala serangan jantung atau stroke yang bisa berujung kematian pada pasien yang menderita vertigo mendadak," tutur Prof Ari, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Prof Ari mengatakan vertigo bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dehidrasi hingga gangguan pendengaran.
"Rasanya kita semua pernah mengalami yang namanya vertigo atau pusing tujuh keliling. Karena vertigo bisa terjadi atau muncul dengan berbagai sebab. Vertigo bisa ringan sampai berat," tuturnya.
Vertigo ringan bisa terjadi ketika ada perubahan posisi tertentu. Misalnya saat menunduk atau sujud terlalu lama, ketika bangun bisa merasakan pusing.
Vertigo juga bisa muncul karena kurang tidur dan ketika tekanan darah rendah. Pada pasien serangan jantung, aliran darah yang terhambat ke otak juga bisa menyebabkan vertigo.
Prof Ari mengatakan penyebab lain vertigo adalah dehidrasi. Dehidrasi rentan terjadi di pagi hari, terutama pada orang yang tidur menggunakan AC.
Baca Juga: Rektor Paramadina Meninggal karena Vertigo, Ini Tanda yang Harus Diwaspadai
"Oleh karena itu selalu dianjurkan pada saat bangun pagi bangun secara perlahan2 dan segera minum 1-2 gelas air putih untuk rehidrasi tubuh," ujarnya.
Prof Ari menegaskan bahwa secara umum vertigo bukan diagnosis penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Vertigo sebagai satu diagnosis yang tertulis pada klasifikasi internasional penyakit (ICD-10) adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Pasien dengan BPPV mempunyai gejala utama vertigo. Vertigo terjadi saat pasien berguling atau bangun tiba2 dan biasanya vertigo yang muncul juga disertai mual. Penyakit BPPV ini terjadi karena ada masalah di telinga. Pasien-pasien ini biasanya mengalami vertigo secara kronis dan perlu dikonsulkan ke dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut.
"Berbagai penyakit lain yang bisa menyebabkan terjadinya vertigo antara lain karena gangguan pada otak. Penggunaan obat-obat tertentu misal anti depresi, obat penenang atau obat tidur bisa menyebabkan terjadinya vertigo. Pasien kadang kala mengeluh seperti melayang saat mengonsumi obat tersebut," tutupnya.
Berita Terkait
-
Dunia Tiba-Tiba Berputar? Ini 5 Langkah Pertolongan Pertama Mengatasi Serangan Vertigo
-
Japan Open 2025: Gregoria Mariska Semringah Bisa Kembali Tanding Pasca Vertigo
-
Vakum karena Vertigo, Gregoria Mariska Berharap Comeback di Japan Open 2025
-
Apa Perbedaan Migrain dan Vertigo? Ini Penjelasan Dokter Saraf!
-
7 Cara Efektif Pengobatan untuk Vertigo yang Harus Kamu Coba
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien