Suara.com - Agar masyarakat tidak bingung tentang fakta sebenarnya vaksinasi Covid-19, penjelasan dari Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. Zubairi Djurban ini penting untuk diketahui.
Vaksinasi sebenarnya bukan hal baru dalam kesehatan. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia telah menjalani program vaksinasi sejak puluhan tahun lalu. Tetapi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 memang baru pertama kali dilakukan di seluruh dunia. Karenanya, kerap kali masih terdapat kekeliruan terkait vaksinasi Covid-19.
Hal itu diakui Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. Zubairi Djurban. "Ada beberapa pendapat yang salah tapi dianggap benar tentang pelaksanaan vaksin Covid-19," katanya dikutip dari cuitannya di Twitter, Selasa (9/2/2021).
Prof. Zubairi memberikan pemahaman yang tepat terkait vaksinasi Covid-19:
1. Setelah divaksinasi seseorang tidak akan menyebarkan virus corona, karena tubuhnya tidak mengandung virus yang bisa ditularkan?
Faktanya: Masih mungkin untuk menyebarkan virus.
2. Sebelum divaksin sebaiknya mengonsumsi obat pereda nyeri agar rasa sakit akibat suntikan berkurang?
Faktanya: Beberapa obat penghilang rasa sakit adalah antiperadangan, yang justru berpotensi mengurangi keefektifan suntikan.
3. Seseorang tidak boleh olahraga sebelum divaksin?
Faktanya: olahraga teratur sangat penting. Jangan salah kaprah.
4. Penting mengonsumsi vitamin A, C, dan D3, serta probiotik, sebelum divaksin yang akan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap vaksin?
Faktanya: Respons kekebalan terjadi tidak dalam waktu dekat. Juga menjaga nutrisi sudah seharusnya dilakukan karena bagus untuk tubuh.
5. Orang harus tidur nyenyak sebelum divaksin?
Faktanya: tidur nyenyak itu selalu bermanfaat. Jadi istirahat cukup menjadi ide bagus sebelum divaksin.
Baca Juga: Warga Muslim Ramai-ramai Vaksin Covid-19 di Masjid, Ada Apa?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan