Suara.com - Infeksi Covid-19 telah menyebabkan 2,36 juta orang di dunia meninggal dunia, atau tiga persen dari total seluruh kasus positif.
Data worldometers.info, per Kamis (11/2) pukul 07.33 WIB tertulis bahwa kasus Covid-19 telah mencapai 107,82 juta tersebar di 221 negara.
Sedangkan angka kesembuhan Covid-19 di dunia telah mencapai 97 persen atau sebanyak 79,97 juta orang.
Masih ada 25,29 juta orang yang positif terinfeksi virus corona SARS Cov-2 itu saat ini dengan lebih dari 101 ribu di antaranya dalam keadaan kritis.
Jika dilihat per wilayah, Benua Eropa jadi penyumbang angka kematian Covid-19 terbanyak. Tercatat ada 751.432 jiwa. Diikuti Amerika Utara dengan jumlah 696.930 jiwa.
Sementara itu, ada lima negara yang menyumbangkan angka kematian di atas 100 ribu. Jumlah dari seluruh angka kematian di lima negara tersebut telah mencakup setengah dari total kematian akibat Covid-19 di dunia.
Kelimanya yakni Amerika Serikat 482.817 jiwa, Brasil 234.945 jiwa, Meksiko 168.432 jiwa, India 155.399 jiwa, dan Inggris 114.851 jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa karakteristik penting dari penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh virus Covid-19, adalah tingkat keparahan yang diukur dari seberapa besar menyebabkan kematian.
Tingkat kematian membantu para medis memahami tingkat keparahan penyakit, mengidentifikasi populasi berisiko, dan mengevaluasi kualitas perawatan kesehatan, dikutip dari situs resmi WHO.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Akhirnya, Kasus Harian AS di Bawah 100 Ribu
Ada dua ukuran yang digunakan untuk menilai proporsi orang yang terinfeksi dengan hasil yang fatal.
Pertama adalah rasio kematian akibat infeksi, yang memperkirakan proporsi kematian di antara semua individu yang terinfeksi. Kedua adalah case fatality ratio, yang memperkirakan proporsi kematian di antara kasus yang dikonfirmasi.
Perbedaan angka kematian antara kelompok orang dan negara merupakan indikator proksi penting dari risiko kematian relatif yang memandu keputusan kebijakan terkait alokasi sumber daya medis yang terbatas selama pandemi Covid-19 masih terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang