Suara.com - Hoaks kesehatan merupakan salah satu contoh disinformasi paling marak yang beredar di media sosial dan dapat memengaruhi masyarakat.
Beberapa di antaranya berasal dari mitos, lainnya lagi dari kekeliruan. Dikutip dari Healthline, berikut ini deretan mitos tentang nutrisi dan jawabannya:
Mitos: Makanan Tinggi Lemak Tidak Sehat
Meskipun ini teori kuno, banyak orang masih takut akan makanan berlemak tinggi dan mengikuti diet rendah lemak.
Faktanya, makanan berlemak penting untuk kesehatan yang optimal. Plus, diet rendah lemak telah dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan yang lebih besar, termasuk sindrom metabolik, dan dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan kadar trigliserida, yang dikenal sebagai faktor risiko penyakit jantung.
Mitos: Sarapan adalah Makanan Terpenting
Meskipun pernah dianggap bahwa sarapan pagi adalah salah satu faktor terpenting dalam pola yang sehat, penelitian telah menunjukkan bahwa hal ini mungkin tidak terjadi pada kebanyakan orang dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat mengakibatkan berkurangnya asupan kalori.
Perlu diingat bahwa ini tidak berlaku untuk anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh dengan kebutuhan gizi yang meningkat. Pun bagi wanita hamil dan yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan efek kesehatan negatif pada populasi tersebut.
Di sisi lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa sarapan dengan mengonsumsi lebih banyak kalori lebih awal, termasuk di siang hari daripada malam hari, ditambah dengan pengurangan frekuensi pola makan, dapat bermanfaat bagi kesehatan karena mengurangi peradangan dan menurunkan berat badan.
Terlepas dari itu, jika Anda menikmati sarapan, makanlah. Jika Anda bukan orang yang suka sarapan, jangan merasa perlu menambahkannya ke rutinitas harian Anda.
Mitos: Perlu Asupan Pola Makan untuk Kesehatan yang Optimal
Makan dalam porsi kecil dan teratur sepanjang hari adalah metode yang digunakan oleh banyak orang untuk meningkatkan metabolisme dan penurunan berat badan. Namun jika Anda sehat, frekuensi makan tidak menjadi masalah selama Anda memenuhi kebutuhan energi.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Vitamin D, Berikut Enam Cara Mudahnya
Meskipun demikian, mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit arteri koroner, dan sindrom iritasi usus besar (IBS), serta yang sedang hamil, dapat memperoleh manfaat dari pola makan yang sering.
Mitos: Kentang Putih Tidak Sehat
Sering dicap sebagai makanan yang "tidak sehat" oleh para ahli dunia nutrisi, kentang putih dibatasi oleh banyak orang yang ingin menurunkan berat badan.
Termasuk kentang putih, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kentang putih merupakan sumber nutrisi yang sangat baik, termasuk kalium, vitamin C dan juga serat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama