Suara.com - Pemerintah Jepang akhirnya merestui penggunaan vaksin Covid-19 pertama di negaranya. Vaksin Covid-19 yang dipilih adalah buatan Pfizer Inc, demikian dilaporkan televisi nasional NHK, Jumat (12/2/2021).
Namun, persetujuan resmi vaksin akan diberikan pada Minggu (14/2/2021) oleh Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura, menurut laporan media setempat.
Pemerintah Jepang memang mengumumkan baru akan memulai program vaksinasi paling cepat akhir Februari, ketika negara industri lain sudah jauh lebih dini mengawali. Jepang saat ini tengah bergulat mengendalikan gelombang ketiga penyebaran virus corona sebelum Olimpiade direncanakan berlangsung.
Mengutip Antara seperti dilansir dari Reuters, sekitar 400.000 dosis vaksin Pfizer sudah tiba di Bandara Internasional Narita, dekat Tokyo, dengan penerbangan dari Brussel, pada Jumat pagi waktu setempat.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan vaksinasi akan mulai dilakukan pertengahan pekan depan, dengan sekitar 10.000 petugas kesehatan yang akan menjadi kelompok pertama yang mendapat vaksinasi. Dan pemerintah berharap di pertengahan tahun ini negaranya sudah dapat mengamankan pasokan yang cukup bagi seluruh penduduk.
Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa Uni Eropa akan memblokir ekspor vaksin tersebut. Kekhawatiran itu mendorong kepala pengadaan vaksin Jepang memperingatkan agar negara-negara tidak menerapkan nasionalisme terkait pasokan vaksin.
Sebelumnya, Komisi Eropa mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya telah menyetujui semua permintaan untuk ekspor vaksin Covid-19, termasuk ke Jepang.
Jepang diketahui telah memesan 144 juta dosis vaksin Pfizer/BiNTech, dan itu merupakan jumlah yang cukup untuk menjalankan vaksinasi pada 72 juta orang.
Jepang sebenarnya sudah membuat kesepakatan pengadaan vaksin-vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc, Moderna Inc, dan Novavax Inc. namun sejauh ini, hanya Pfizer dan AstraZeneca yang telah mengajukan aplikasi untuk disetujui.
Baca Juga: Usul PAPDI: Suntik Vaksin Penyintas Covid-19 yang Sudah 3 Bulan Sembuh
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini masih berada dalam keadaan darurat setelah gelombang ketiga virus, yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa akhir tahun lalu. Dan hingga saat ini, Jepang mencatat sekitar 410.000 kasus virus corona dan 6.772 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan