Suara.com - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sedang berjalan, dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat yang kebal dari Covid-19. Tapi, penasaran nggak sih, bagaimana cara memastikan tubuh Anda sudah kebal dari Covid-19?
Menurut, dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Barat dan Bekasi Timur, memeriksa kekebalan tubuh dari Covid-19 bisa dengan menjalani pemeriksaan Antibodi SARS CoV 2 kuantitatif. Ini adalah suatu pemeriksaan untuk mendeteksi suatu protein yang disebut antibodi, khususnya antibodi spesifik terhadap SARS CoV 2 ini.
"Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada orang-orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19, orang yang sudah mendapatkan vaksinasi, serta dapat digunakan untuk mengukur antibodi pada donor plasma konvalesen yang akan ditransfusikan,” ujar dr. Muhammad berdasarkan siaran pers RS Primaya kepada suara.com, Jumat (12/2/2021).
Prinsip pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 ini menggunakan pemeriksaan laboratorium imunoserologi pada sebuah alat automatik (autoanalyzer) untuk mendeteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2 atau pemeriksaan ini biasa disebut dengan ECLIA (Electro chemiluminescence immunoassay).
Menurut dr. Muhammad, ECLIA akan mendeteksi, mengikat, serta mengukur antibodi netralisasi. Antibodi netralisasi adaah antibodi yang secara spesifik berkaitan dengan struktur protein Spike SARS CoV2 (protein yang terdapat pada permukaan virus Covid-19) sebelum virus Covid-19 memasuki sel-sel pada tubuh kita.
Jenis sampel yang dapat digunakan sangat mudah didapatkan yaitu sampel serum dan plasma dengan cara diambil darah vena. Tingkat keakurasian suatu pemeriksaan antibodi tersebut dipengaruhi oleh seberapa sensitif dan spesifik alat dan metode ini mampu mendeteksi antibodi spesifik SARS CoV 2.
“Dari hasil uji yang ada, didapatkan tingkat spesifisitas (spesifik) pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 ini bisa mencapai 99 hingga 100 persen karena tidak ditemukan adanya reaksi silang dengan penyakit infeksi atau penyakit kronis lainnya selain penyakit akibat virus Covid-19,” ujar dr. Muhammad.
Di sisi lain, tingkat sensitivitas tes kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 cukup tinggi, yaitu 98 hingga 100 persen, setelah 14 hari seseorang mendapatkan vaksinasi atau setelah terinfeksi Covid-19, baik melalui konfirmasi tes PCR dan atau setelah mengalami gejala.
Sehingga pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 ini bisa sangat mencerminkan hasil pemeriksaan dengan kondisi pasien saat ia melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Lengan Mana yang Sebaiknya Disuntik Vaksin Covid-19?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?