Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 belum akan menjadi syarat bagi pelaku perjalanan.
Hal ini membantah klaim yang beredar di media sosial, yang mengatakan sertifikat vaksinasi virus Corona bisa menjadi syarat perjalanan.
Aturan yang berlaku saat ini masih berupa hasil negatif tes swab PCR atau rapid tes juga rapid antigen sebagai syarat seseorang bisa melakukan perjalanan.
"Sampai saat ini vaksinasi belum menjadi kebijakan untuk pelaku perjalanan," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmidzi. M. Epid., dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga belum mengeluarkan anjuran terkait vaksinasi covid sebagai syarat pelaku perjalanan, lanjut Nadia.
Ia juga menyampaikan, masyarakat perlu menyadari bahwa meski telah disuntik vaksin seseorang masih ada kemungkinan terinfeksi Covid-19. Terlebih target 70 persen vaksinasi populasi di Indonesia belum tercapai.
"Seseorang yang sudah divaksinasi itu masih memungkinkan untuk dirinya tertular karena proteksi itu adalah untuk dirinya sendiri. Sementara ini kan kita masih belum mencakup 70 persen sehingga kekebalan kelompok memang belum terjadi," ujarnya.
Sesuai dengan anjuran WHO, kekebalan kelompok bisa tercipta jika 70 persen populasi suatu negara atau wilayah sudah selesai disuntik vaksin. Pemerintah Indonesia menarget 70 persen populasi sebanyak 181,5 juta orang dibagi dalam empat tahap.
Pekan ini, program vaksinasi Covid tahap kedua akan dimulai dengan target sasaran adalah orang lanjut usia di atas 60 tahun dan petugas pelayanan publik. Kemenkes mencatat total lansia di 34 provinsi ada sekitar 21 juta orang.
Baca Juga: Selebgram Helena Lim Diperiksa Polisi Terkait Vaksinasi Covid-19
Pendataan lansia akan berdasarkan BPJS Kesehatan, Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, dan melalui koordinasi dengan Kementerian atau lembaga terkait.
"Seluruh lansia kita selesaikan dalam periode Februari sampai April. Karena angka kematian Covid ini sangat rentan pada kelompok lansia," ujar Nadia.
Sementara itu, orang-orang yang masuk pelayanan publik dikelompokan Kemenkes berupa pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama & penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah & ASN, keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas wisata, hotel, restoran), pelayan publik (damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, perangkat desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan jurnalis.
Berita Terkait
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Menkes Dengar Kabar Prabowo Tambah Kursi Wamenkes, Siapa yang Dipilih?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah