Suara.com - Vaksin jadi salah satu upaya menekan penularan infeksi Covid-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS Cov-2 itu telah menginfeksi lebih dari 109,66 juta orang yang tersebar di 221 negara.
Dikutip dari worldometers.info, sebanyak 257.515 orang baru terinfeksi dalam 24 jam terakhir. Selain menekan penularan, vaksin juga menjadi upaya agar angka kematian akibat Covid-19 menurun.
Sejak setahun terakhir, infeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, itu telah menyebabkan kematian pada lebih dari 2,41 juta jiwa.
Kematian paling banyak dilaporkan di Amerika Serikat dengan 498.197 jiwa dan Brasil dengan 239.895 jiwa.
Program vaksinasi Covid-19 juga telah dilakukan sejumlah negara sejak akhir 2020 lalu. Laporan dari AFP, hingga 8 Februari 2021, lebih dari 100 juta orang di dunia telah disuntik vaksin Covid-19.
Ada beragam merek vaksin yang tersebar di dunia salah satunya Coronavac buatan perusahaan pengembang, Sinovac, asal China yang digunakan di Indonesia.
Bukan hanya harus melewati uji klinis berlapis dan pembuktiaan efektivitas, vaksin juga harus mendapat persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Terbaru, WHO mendaftarkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk penggunaan darurat. Vaksin itu diklaim relatif lebih murah bagi negara berkembang.
"Kami sekarang memiliki semua bagian untuk distribusi cepat vaksin. Tapi kami masih perlu meningkatkan produksi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat jumpa pers di Jenewa, Senin (15/2/2021) waktu setempat, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: WHO Berikan Izin Darurat Penggunaan Vaksin AstraZeneca/Oxford
Tedros mengingatkan, agar para pengembang vaksin Covid-19 untuk menyerahkan berkas mereka ke WHO untuk ditinjau.
Pernyataan WHO juga menyatakan telah menyetujui vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca-SKBio (Republik Korea) dan Serum Institute of India.
AstraZeneca menjanjikan memproduksi vaksin Covid-19 hingga 300 juta dosis pada paruh pertama 2021.
"Vaksin akan tersedia untuk 145 negara melalui COVAX, sambil menunggu pasokan dan tantangan operasional," kata produsen obat Inggris itu dalam pernyataan terpisah.
Daftar oleh badan kesehatan PBB muncul beberapa hari setelah panel WHO memberikan rekomendasi sementara tentang vaksin, mengatakan dua dosis dengan interval sekitar 8 hingga 12 minggu harus diberikan kepada semua orang dewasa, dan dapat digunakan di negara-negara yang terinfeksi virus varian Afrika Selatan.
Tinjauan WHO menemukan bahwa vaksin Astrazeneca memenuhi kriteria keamanan dan manfaat kemanjurannya lebih besar daripada risikonya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?