Suara.com - Seorang wanita asal India, Aniruddha Dutta menceritakan pengalamannya terinfeksi virus corona Covid-19 dan merasakan efeknya dalam jangka panjang.
Pada 18 Desember 2020 lalu, Aniruddha mengalami gejala mirip alergi musiman yang membuat hidungnya tersumbat. Kemudian, ia mencoba mengatasi kondisinya menggunakan anti alergen dan minum antibiotik.
Tak lama, ia justru mengalami demam dan batuk berdahak yang encer. Tapi, ia tidak menduga itu gejala virus corona Covid-19 karena bisa menahan napas lebih dari 1 menit.
Bahkan obat cetirizine dan parasetamol yang dikonsumsinya pun cukup manjur untuk meredakan sedikit gejalanya.
Sampai akhirnya, ia mencoba ikut tes RT PCR virus corona pada 23 Desembeer 2020 karena ia akan berpergian naik pesawat pada 25 Desember 2020. Tetapi, ia justru mendapat kabar hasil tesnya positif virus corona Covid-19 pada 24 Desember 2020.
Semua keluarganya pun panik mendengar hasil tersebut. Mereka lantas berusaha menghubungi kerabatnya yang seorang dokter di India.
Dokter pun menyarankan ia tidak panik dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinannya. Akhirnya, Aniruddha memilih untuk isolasi mandiri di rumah dan tetap mengonsumsi obat yang telah diresepkan.
"Bagi kami, rumah sakit harus menjadi pilihan terakhir ketika tidak bisa lagi menjalani isolasi dan pengobatan di rumah," ujar Aniruddha dikutip dari Times of India.
Aniruddha pun memberi tahu peralatan dan obat apa saja yang seseorang butuhkan ketika isolasi mandiri di rumah akibat virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ilmuwan Duga Varian Virus Corona Nigeria Resisten dengan Vaksin Covid-19
Ia menyarankan seseorang harus sedia termometer, instrumen BP, dan oksimeter selama isolasi mandiri di rumah. Adapun obat-obatan yang diresepkan dokter untuk pasien Covid-19, biasanya vitamin C, seng, vitamin D, cetirizine, azitromisin, parasetamol, dan obat batuk.
Namun, seseorang tidak bisa mendiagnosa dan memutuskan obat yang dikonsumsinya sendiri ketika terinfeksi virus corona Covid-19. Aniruddha menyarankan Anda selalu konsultasi dengan dokter.
Di samping pengobatan yang telah ditentukan dokter, Anda bisa mengonsumsi jeruk nipis, kiwi, jambu biji atau makanan bergizi dan bervitamin lainnya.
Setelah 5 hari isolasi mandiri, Aniruddha mengaku gejala ringannya perlahan hilang tetapi ia merasa sangat lemah. Bahkan ia sempat jatuh pingsan di kamar mandi selama beberapa waktu.
Pada hari ketujuh dan kedelapan isolasi mandiri, dokter menyarankan XRay dada. Beruntungnya, hasil XRay tidak menunjukkan Aniruddha memiliki tanda-tanda pneumonia. Tetapi, ia harus istirahat selama 4 hari lagi.
Usai dinyatakan membaik, Aniruddha langsung melakukan perjalanan kerja ke Qatar beberapa hari kemudian. Saat itulah Aniruddha merasa kondisinya sangat lemah karena efek jangka panjang virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar