Suara.com - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, banyak masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental seperti stres hingga depresi. Tapi, jika ingin melakukan vaksin Covid-19, sebaiknya kelola dahulu tingkat stres dan depresi.
Sebuah studi yang diterbitkan Perspectives on Psychological Science menunjukkan, rasa stres, kesepian, dan kelemahan kronis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan turunnya antibodi.
Meski pengujian secara ketat telah menunjukkan vaksin covid-19 sangat efektif, namun dengan kekebalan yang kuat, tidak semua orang mendapatkan manfaat penuhnya dari vaksin tersebut.
Faktor seperti lingkungan juga bisa menjadi pemicunya, serta genetika dan kesehatan fisik mental individu yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang merespons vaksin.
Hal ini menjadi tantangan, karena faktor tersebut telah terbukti melemahkan kemanjuran vaksin, terutama di kalangan usia lansia.
Selain itu, penularan virus corona juga berdampak bagi orang yang memicu kesehatan mental, dampak ekonomi, juga ketidakpastian masa depan yang membuat stres hingga depresi.
“Selain fisik yang tertular virus COVID-19, pandemi ini memiliki komponen pada kesehatan mental yang sama-sama mengganggu, yang menyebabkan rasa cemas dan juga depresi. Stres secara emosional dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang, serta mengganggu kemampuan mereka untuk menangkal infeksi,” ungkap Annelise Madison, peneliti The Ohio State University yang dari Healthshots (17/2/2021).
Menurutnya, studi baru tersebut menyorot kemanjuran vaksin dan perilaku kesehatan, yang menjadi pemicu stres emosional yang dapat mengubah kemampuan tubuh dalam mengembangkan respons imun.
“Masalahnya, pandemi itu sendiri yang dapat memperkuat faktor risiko ini,” paparnya.
Baca Juga: Vaksinasi Pedagang Cuma di Blok A, B, F dan G yang Dikelola PD Pasar Jaya
Peneliti memaparkan, vaksin covid-19 yang sudah beredar efektif sekisar 95%. Meski begitu, faktor lain seperti psikologis dan perilaku dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kekebalan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, strategi yang disarankan para peneliti dengan melakukan olahraga berat dan tidur yang nyenyak, sehingga saat vaksinasi sistem kekebalan dapat beroperasi.
“Penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa intervensi psikologis dan perilaku dapat meningkatkan daya tanggap vaksin. Bahkan intervensi jangka pendek pun bisa efektif,” ungkap Annelise Madison.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah