Suara.com - Kebanyakan wanita biasanya mengalami kram perut menjelang dan selama menstruasi. Tapi, ada banyak cara untuk mengurangi sindrom pra menstruasi termasuk kram perut menyakitkan.
Menurut GP dan Medical Broadcaster, Dr Sarah Jarvis, nyeri haid terjadi saat dinding otot rahim menegang. Sebenarnya, kontraksi ringan ini terus terjadi di dalam rahim ketika Anda tidak sedang menstruasi.
Tapi, biasanya kontraksi ini hanya terjadi sangat ringan sehingga kebanyakan wanita tidak bisa merasakannya. Selama menstruasi, dinding rahim mulai berkontraksi lebih kuat untuk membantu lapisan rahim terlepas.
Kontraksi dinding menekan pembuluh darah yang melapisi rahim Anda. Kemudian, kondisi ini akan memutus suplai darah dan oksigen ke rahim sementara waktu.
Tanpa oksigen dan darah yang cukup, jaringan di dalam rahim melepaskan bahan kimia yang memicu rasa sakit dan bahan kimia lain yang disebut prostaglandin yang mendorong otot rahim untuk berkontraksi lebih banyak.
Cara menghilangkan kram menstruasi
Beberapa wanita mengalami nyeri haid yang lebih parah dibandingkan lainnya. Wanita yang mengalami kontraksi atau nyeri haid lebih parah mungkin memiliki penumpukan prostaglandin.
Terkadang nyeri haid yang ekstrem disebabkan oleh kondisi medis yang mendasar, seperti endometriosis, adenomiosis, penyakit radang panggul atau PCOS.
Wanita usia 30 hingga 45 tahun paling sering mengalami kondisi ini, tetapi tidak jarang wanita usia 20 tahunan atau lebih muda juga mengalaminya.
Baca Juga: WHO: Kasus Virus Corona Global Menurun 16 Persen Pekan Lalu
Untungnya, ada banyak cara untuk mengatasi kram menstruasi. Dr Jarvis, mengatakan setiap orang pasti memiliki solusi berbeda untuk mengatasi kram menstruasinya.
"Jika Anda mengalami nyeri haid yang parah atau endometriosis, perubahan gaya hidup mungkin tidak cukup untuk mengendalikan rasa sakit. Tapi, cara itu bisa membantu mengurangi rasa sakitnya," jelaas Dr Jarvis dikutip dari Express.
1. Obat penghilang rasa sakit
NHS merekomendasikan minum ibuprofen dan aspirin untuk membantu mengatasi rasa sakit menstruasi. Anda juga bisa minum parasetamol jika memiliki masalah asma, perut, ginjal atau hati.
Jika obat penghilang rasa sakit biasa tidak membantu, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat.
"Obat penghilang rasa sakit nonsteroid seperti ibuprofen (tersedia tanpa resep) atau asam mefenamat (dengan resep) biasanya lebih membantu daripada parasetamol," jelas NHS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang