Suara.com - Indonesia memiliki mimpi untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahunnya di 2045. Hal ini tentu bergantung pada kualitas anak-anak Indonesia yang saat ini masih balita. Sayangnya, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun tercatat mengalami anemia (Riskesdas 2018), di mana 50-60% kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Isu kesehatan ini tentu berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak. Seperti dikatakan President of Indonesian Nutrition Association (INA), yang adalah seorang Dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dan fokus, serta sulit bersosialisasi.
“Kekurangan zat besi pada anak berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak. Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya bisa jadi permanen. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu. Selain itu memberikan makanan yang mengandung vitamin C juga penting untuk mendukung penyerapan zat besi,” jelas Dr. Luciana.
Melihat fakta ini, PT Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) yang memiliki misi untuk memberikan akses kemajuan bagi seluruh anak Indonesia berkomitmen untuk turut mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak agar cita-cita masa depan mereka dapat tercapai tanpa terkecuali.
Sarihusada melalui SGM Eksplor berinovasi dan meluncurkan formula terbaru SGM Eksplor, yaitu SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC.
“Kami ingin membantu orangtua memenuhi kebutuhan zat besi serta nutrisi penting lainnya untuk anak dan menghindarkan mereka dari dampak jangka panjang kekurangan zat besi,” ujar Astrid Prasetyo, Marketing Manager SGM Eksplor pada acara peluncuran SGM Eksplor Pro-gress Maxx secara virtual beberapa waktu lalu.
Formula SGM Eksplor Pro-gress Maxx diperkaya oleh IronC, sebuah kombinasi zat besi dan vitamin C dalam rasio molar yang telah disesuaikan untuk memberikan asupan zat besi kepada anak dan memastikan asupan tersebut dapat terserap dengan optimal.
Selain berdampak pada pertumbuhan fisik anak, kekurangan zat besi turut mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak, yakni kognitif, fisik, emosi, sosial dan bahasa. Psikolog Anak & Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., yang biasa disapa Nina, turut menjelaskan bagaimana kelima aspek tumbuh kembang ini akan mempengaruhi 5 potensi prestasi anak yang dibutuhkan untuk menjadi Generasi Maju.
“Selain nutrisi yang lengkap, stimulasi juga penting untuk mengasah potensi prestasi pada anak terutama dengan adanya berbagai tantangan saat ini. Pada kondisi seperti sekarang, orang tua dan anak harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan tidak menentu, sehingga anak dituntut untuk dapat berpikir cepat, tangguh, percaya diri, tumbuh tinggi, dan aktif bersosialisasi untuk dapat menjadi anak Generasi Maju,” ujar Nina pada acara yang sama.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Anak Kekurangan Zat Besi
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien