Suara.com - Bukan hanya mengakibatkan kesakitan fisik, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental, terutama stres. Psikolog RSPI Sulianti Saroso Barita Ulina Sianturi, P.Si., mengatakan, ada alarm yang akan dikeluarkan tubuh seseorang saat stres.
"Biasanya (gejala) tidak langsung yang berat. Dari mulai pertama deg-degan kemudian tangan berkeringat, jantung lebih cepat berdetak dari biasanya ketika mendengar informasi, misalnya keluarga ada yang kena covid, itu awalnya. Jadi ketika ada tanda-tanda seperti itu sudah menunjukkan alarm dari tubuh bahwa kita sedang mengalami stres," kata Barita saat siaran langsung bersama Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (22/2/2021).
Dua gejala itu masih bersifat ringan, lanjut Barita. Jika seseorang tidak bisa mengelola stresnya, maka bisa meningkat hingga menimbulkan gangguan fisik.
"Misalnya, pencernaan mulai terganggu, pernapasan mulai sesak, kemudian nanti ada gangguan pada jantung dan sebagainya yang membuat kondisinya jadi semakin tidak nyaman. Lama-lama gelisah, tidur tidak nyenyak," jelasnya.
Psikolog yang berpraktik di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso itu mengatakan, gangguan tidur juga sering dialami pada pasien Covid-19 juga orang yang khawatir berlebihan terhadap paparan virus corona.
"Itu membuat kondisi fisik dan kesehatannya menurun. Ketika imunitas menurun tentunya banyak penyakit bisa masuk ke dalam tubuh. Ketika daya tahan tubuh menurun tambah stres lagi," ucapnya.
Menurutnya, ada empat faktor yang menyebabkan stres di masyarakat selama pandemi Covid-19:
1. Masalah ekonomi
Barita mengatakan, persialan ekonomi sangat mempengaruhi kondisi psikologi seseorang. Pandemi Covid-19 berakibat beberapa perusahaan gulung tikar atau oenguranhan karyawan. Tulang punggung keluarga yang mengalami dampak tersebut tentu mempengaruhi pendapatan keluarga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Pempek untuk Nakes, Cara Pasturi di Sleman Apresiasi Nakes di Masa Pandemi
2. Gangguan kesehatan fisik
Seseorang yang daya tahan tubuhnya lemah rentan terinfeksi Covid-19. Walaupun dalam keadaan sehat, seseorang yang mengetahui keluarga atau lingkungan terdekatnya ada yang terinfeksi virus corona, kondisi itu juga bisa menimbulkan kecemasan.
3. Dampak psikis
Takut pada virus corona membuat kondisi seseorang khawatir setiap kali pergi kemana pun. Menurut Barita, hal itu juga menyebabkan gangguan konsentrasi. Kemudian juga gangguan kognitif karena banyaknya informasi bohong yang diterima membuat kondisi seseorang memperparah stresnya.
4. Pembatasan sosial dan interaksi
Terbatasnya ruang interaksi tatap muka juga berpengaruh terhadap kondisi jiwa. Segala pertemuan yang dilakukan secara virtual dapat meningkatkan stresor tersendiri untuk masyarakat, khususnya para tenaga kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja