Suara.com - Migrain atau dikenal dengan sakit kepala sebelah, merupakan kondisi nyeri atau berdenyut pada bagian sisi kepala. Kondisi ini biasanya juga diikuti rasa mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya serta suara.
Seseorang yang mengalami migrain biasanya akan sangat mengganggu aktivitas yang dijalaninya. Migrain juga terdiri dari gejala-gejala yang berbeda. Gejala yang muncul biasanya sebelum saat, dan sesudah mengalaminya. Dilansir dari mayoclinic, gejala tersebut di antaranya:
1. Prodrome (sebelum terjadi)
- Sebelum terjadi migrain biasanya seseorang memiliki berbagai gejala, seperti:
- Sembelit
- Suasana hati berubah, dari depresi menjadi euforia
- Mengidam makanan
- Leher kaku
- Meningkatnya rasa haus dan buang air kecil
- Sering menguap
2. Aura
Hal ini biasa terjadi sebelum dan saat mengalaminya. Biasanya gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Fenomena visual, seperti melihat berbagai bentuk, titik terang, atau kilatan cahaya
- Kehilangan penglihatan
- Sensasi pin dan jarum di lengan atau kaki
- Lemah atau mati rasa di wajah atau salah satu sisi tubuh
- Kesulitan berbicara
- Mendengar suara atau musik
- Sentakan tak terkendali atau gerakan lain
3. Saat terjadi
Saat terjadi migrain, biasanya seseorang akan mengalami berbagai gejala seperti:
- Nyeri biasanya di satu sisi kepala, tetapi sering di kedua sisi
- Nyeri yang berdenyut atau berdenyut
- Kepekaan terhadap cahaya, suara, dan terkadang penciuman dan sentuhan
- Mual dan muntah
4.Pasca-drome (setelah)
Setelah mengalami migrain biasanya seseorang akan merasa lemas, bingung, dan kehabisan tenaga. Namun, ia akan kembali pulih setelah istirahat dengan cukup.
Baca Juga: Dokter: Perempuan Cenderung Lebih Rentan Alami Migrain Ketimbang Lelaki
Penyebab migrain hingga saat ini belum diketahui. Namun, menurut penelitian biasanya migrain terjadi karena adanya perubahan batang otak dan interaksi dengan saraf trigeminal sehingga menumbulkan rasa nyeri. Migrain juga bisa disebabkan karena adanya ketidakseimbangan bahan kimia di otak atau serotonin yang memicu rasa sakit di saraf.
Selain itu, migrain juga bisa dipicu oleh hal-hal lain seperti:
Perubahan hormonal pada wanita. Fluktuasi estrogen, seperti sebelum atau selama periode menstruasi, kehamilan dan menopause, tampaknya memicu sakit kepala pada banyak wanita.
Pengobatan hormonal, seperti kontrasepsi oral dan terapi penggantian hormon, juga dapat memperburuk migrain. Namun, beberapa wanita merasa migrain mereka lebih jarang terjadi saat minum obat ini.
- Mengonsumsi alkohol, terutama anggur serta minuman berkafein seperti kopi.
- Stres
- Rangsangan sensorik terhadap cahaya terang dan sinar matahari sehingga menyebabkan migrain
- Suara keras dan bau yang menyengat
- Kurang tidur sehingga membuat kepala menjadi sakit
- Perubahan cuaca
- Mengonsumsi makanan olahan yang dapat memicu migrain
Untuk mengatasi migrain seseorang dapat melakukannya di rumah. Biasanya di toko atau warung menjual berbagai obat pereda nyeri yang dapat menghilangkan rasa nyeri di kepala. Namun, untuk beberapa kasus yang cukup berat, biasanya membutuhkan perawatan medis agar penanganan menjadi lebih optimal.
Penulis: Fajar Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi