Suara.com - Di hari kedua vaksinasi Covid-19 kepada awak media, Jumat (26/2/2021), sejumlah wartawan mengalami efek samping ringan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi M. Epid membenarkan jika ada 5 awak media yang diobservasi setelah mendapat suntikkan vaksin Covid-19.
5 Awak media ini menurut Siti Nadia mengeluhkan efek berupa pusing dan lemas.
Namun setelah observasi selesai dan para awak media ini sudah kembali ke rumah dalam kondisi sehat, diketahui kondisi para pewarta ini sedang tidak fit.
Seperti belum sarapan, makan siang ataupun tidak cukup istirahat sebelum menjalani vaksinasi.
"Adapun dalam pemeriksaan diketahui awak media ini tidak melakukan sarapan ataupun makan siang, sebelum pelaksanaan vaksinasi. kedua adalah mereka tidak cukup beristirahat pada malam hari sebelumnya saat esok hari akan mendapatkan vaksinasi," jelas Siti Nadia melalui keterangan videonya kepada suara.com, Jumat (26/2/2021).
Sehingga Siti Nadia mengimbau para awak media yang akan menjalani vaksinasi di hari ketiga, atau vaksinasi dosis kedua setelah 14 hari harus benar-benar memperhatikan kesehatan fisik, termasuk mengonsumsi sarapan di pagi hari, makan siang sebelum menerima vaksin.
"Sehingga kami menghimbau awak media yang akan mendapatkan vaksinasi esok hari untuk istirahat yang cukup dan melakukan sarapan sebelum mendatangi lokasi vaksinasi," ingat Siti Nadia.
Sementara itu proses vaksinasi massal terhadap 5.000 awak media dibagi ke dalam 3 hari, yang dimulai sejak 25 hingga 28 Februari 2021 di Basket Hall, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), DKI Jakarta.
Baca Juga: CEK FAKTA: Puluhan Wartawan Terkapar Usai Vaksinasi Covid-19?
Setelah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama ini, akan dilanjut pemberian dosis vaksin kedua berselang 14 hari sejak penyuntikkan dosis pertama.
Awak media termasuk dalam profesi pekerja publik dan masuk dalam daftar prioritas penerima vaksin. Tujuannya adalah membentuk kekebalan kelompok atau Herd Immunity untuk menyudahi pandemi Covid-19 di Indonesia maupun seluruh dunia.
Berita Terkait
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
Melalui MPPDN, Mendagri Tegaskan Dukungan Terhadap Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan
-
Detik-detik Sebelum Sterilisasi Kwitang: Awak Media Dipaksa Mundur, Listrik Dipadamkan
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Kronologi Dokter Ahli Jantung Anak Tak Bisa Layani Pasien BPJS Padahal Mengabdi 28 Tahun di RSCM
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?