Suara.com - Usus manusia dipenuhi dengan triliunan bakteri dan mikrobioma lainnya. Mikroba di usus dikenal sebagai mikrobioma usus yang kehadirannya penting untuk menjaga kesehatan usus maupun tubuh secara keseluruhan.
Peneliti melihat, salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan usus Anda adalah dengan memasukkan alpukat ke dalam asupan harian.
Hal tersebut dikemukakan dalam sebuah studi baru yang terbit di Journal of Nutrition. Para peneliti melibatkan 163 orang dewasa berusia antara 25 dan 45 tahun, yang kelebihan berat badan atau obesitas tetapi sehat.
Separuh dari peserta diminta untuk memasukkan alpukat dalam satu kali makan, sedangkan separuh lainnya memiliki makanan serupa tetapi tanpa alpukat .
Hasilnya, peserta yang makan alpukat sehari mengalami lebih banyak keragaman mikroba di usus dibandingkan dengan mereka yang tidak. Kelompok tersebut juga mengalami penurunan konsentrasi asam empedu, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan usus.
Ahli gizi Arooshi Aggarwal dari Arooshi's Nutrylife mengatakan ini karena alpukat adalah makanan super yang dikemas dengan serat larut dan nutrisi penting, seperti kalium, vitamin A, E dan K, yang semuanya meningkatkan fungsi pencernaan yang sehat.
"Ini (alpukat) juga merupakan makanan rendah fruktosa, jadi kecil kemungkinannya untuk menyebabkan masalah pencernaan atau bahkan perut kembung," ujarnya dikutip dari The Health Site.
Dia juga menjelaskan bahwa berbagai penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi alpukat sebagai makanan sehari-hari memiliki lebih banyak mikroba usus yang memecah serat dan lemak tak jenuh tunggal.
Selain itu, pengonsumsi rutin alpukat juga menghasilkan metabolit (senyawa yang diproduksi mikroba yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan), yang membantu dan meningkatkan kesehatan usus.
Baca Juga: Perbedaan Penyebab dan Cara Mengatasi Mual dan Muntah
Alpukat juga meningkatkan keanekaragaman mikroba yang menjaga kesehatan usus. Namun, tidak begitu jelas bagaimana pengaruhnya terhadap sistem pencernaan .
Meskipun alpukat baik untuk usus Anda, jangan lupa menambahkan makanan lain yang baik untuk sistem pencernaan. Anda bisa memasukkan lebih banyak biji-bijian, sayuran berdaun hijau, protein tanpa lemak, dan buah-buahan rendah fruktosa seperti beri dan buah jeruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas