Suara.com - Seorang wanita berusia 50 tahun didiagnosis dengan kasus 'telinga kalkun' akibat infeksi tuberkulosis pada kulitnya, menyebabkan telinga kanan wanita ini membengkak menutupi lubangnya.
Istilah telinga kalkun mengacu pada infeksi pada daun telinga yang menyebabkan kulit menjadi kemerahan, bergelombang dan sulit disentuh.
Dalam kasus ini, infeksi dimulai sejak masa kanak-kanak dan berkembang seiring waktu, mengubah telinga yang bengkak ini menjadi coklat kemerahan.
Telinganya juga sudah mengeluarkan bau busuk, kata penulis laporan yang menerbitkannya di jurnal JAMA Dermatology pada Rabu (3/3/2021).
Dilansir Live Science, wanita ini sudah mendapat pengobatan pada 2008. Selama dua bulan ia mengonsumsi empat obat antibiotik untuk mengatasi telinga kalkunnya.
Kemudian, obat dikurangi menjadi dua dosis untuk selama tujuh bulan berikutnya. Infeksi telah membaik, namun sang wanita tidak menindaklanjuti hingga 2020.
Untungnya, infeksi dapat sembuh total dan telinga sang wanita mengecil seperti ukuran normal. Hanya meninggalkan kulit bekas luka sebagai tanda infeksi.
Infeksi tuberkulosis pada kulit disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini juga bisa menginfeksi bagian paru-paru.
Secara khusus, kondisi wanita ini disebut lupus vulgaris. Suatu kondisi ketika infeksi bakteri M. tuberculosis berkembang sangat lambat di kulit, mengubah warna dan teksturnya selama beberapa tahun.
Baca Juga: Satgas IDI: Tuberkulosis Adalah Musuh Lama yang Harus Diperhatikan
Infeksi biasanya terjadi ketika M. tuberculosis bermigrasi ke kulit dari tempat lain di tubuh, seringkali melalui darah atau sistem limfatik.
"Sifat kronis (lupus vulgaris) yang kronis dan relatif asimtomatik (tidak bergejala) dapat menyebabkan diagnosis yang tertunda," catat penulis laporan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis