Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih berlangsung hingga saat ini. Pemerintah terus berkejaran untuk bisa menciptakan herd immunity, sehingga penyebaran Covid-19 lebih mudah dikendalina.
Hingga saat ini, jumlah penduduk yang telah divaksin sudah mencapai sekitar 2.286.123 orang. Angka tersebut termasuk tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi sebanyak 1.646.685.
Menurut Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, jumlah vaksin yang sudah beredar di Indonesia sekitar 12 juta. Penyebaran vaksin diperbanyak di kota-kota besar untuk mencapai angka target vaksinasi.
Maka jumlah vaksinator dari tenaga kesehatan juga tak kalah diperlukan dalam program vaksinasi covid-19.
“Memperbanyak di kota besar karena kota-kita besar itu jumlah sasaran terbesar, karena kita tahu untuk bisa mengejar pada 181,5 juta dalam kurun waktu 6 bulan, membutuhkan penyuntikan vaksinasi 1 sampai 1,5 juta dosis per hari,” ucap dr. Nadia pada Instagram Live Katadata Forum Virtual Series ‘Percepat Vaksinasi Menuju Herd Immunity pada Jumat (5/3).
Ia menambahkan, setelah tenaga kesehatan mendapat vaksin lalu terus menerus melakukan pelatihan. Ketika vaksinator semakin banyak, maka outlet tempat vaksinasi dapat terus bertambah. Pada akhir Februari 2021 sudah ada 41.000 vaksinator sampai pada awal Maret ditargetkan terdapat 80.000 vaksinator.
Munculnya Covid-19 bermutasi baru, B.1.1.7, menimbulkan opini bahwa vaksin Covid-19 tidak efektif melawan. Hal itu ditepis dr. Nadia, bahwa vaksin yang telah disebarkan ke masyarakat tetap bisa melawan virus pandemi dan membuat tubuh kebal terhadap virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini.
“(B.1.1,7) lebih cepat menular tapi tidak menambah keparahan. Kalau kita bicara vaksin, WHO mengatakan semua vaksin mau sinovac, pfizer, dan lainnya masih efektif digunakan untuk melawan Covid,” tandasnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi Covid-19, dr. Nadia menegaskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu melalui website Kementerian Kesehatan (www.kemenkes.go.id), Puskesmas, telemedicine, atau Rumah Sakit rujukan.
Baca Juga: Persiapan PON Papua 2021, Ratusan Atlet di Tangerang Terima Vaksin
Bagi yang lanjut usia bisa mendaftar lewat organisasi maupun instansi yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Nadia menjelaskan bahwa tidak ada yang tidak boleh divaksin, tetapi ditunda vaksin. Biasanya itu terjadi pada mereka yang dalam keadaan yang kurang sehat seperti demam, flu, atau batuk. Kolesterol tinggi, asam urat, asma, itu datang saja ke vaksin karena tidak ada penundaan.
Sedangkan untuk yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, liver, batu ginjal, penyandang atau penyintas kanker dapat dikonsultasikan dahulu dengan dokter.
“Tugas vaksin itu menstimulus sistem kekebalan tubuh kita, jadi respons tubuh kita harus optimal. Kalau sakit tubuh kita tidak dalam kondisi optimal, karena dia peran dua, satu melawan penyakit, satu lagi merangsang untuk melawan virus,” katanya.
Setelah divaksinasi setiap orang akan merasakan efek yang berbeda. Namun sedikit sekali yang mendapatkan efek samping yang sampai memerlukan perawatan khusus. Maka dr. Nadia menyarankan, bagi yang akan melakukan vaksin harus menyiapkan tubuh dalam keadaan bugar. Tidur yang cukup dan tidak lupa makan sebelum vaksinasi.
“Efek samping kasusnya sangat sedikit, paling banyak itu lapar, kalau mengantuk itu sudah masuk uji klinis,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!