Suara.com - Menjaga jarak fisik tidak hanya memperlambat penyebaran virus corona Covid-19, tetapi juga dapat mencegah penularan wabah sindrom mirip polio yang langka, yakni myelitis lembek akut (AFM).
Myelitis lembek akut atau acute flaccid myelitis (AFM) merupakan kondisi tulang belakang kritis yang menyebabkan kelemahan pada tungkai. Kondisi ini mengurangi fungsi motorik dan dapat menyebabkan cacat seumur hidup.
Sindrom AFM pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada 2012 dan muncul kembali setiap dua tahun berikutnya. Artinya, penyakit langka ini kembali pada 2020.
Untungnya, pencegahan telah dilakukan tahun lalu, meski tidak menyadarinya. Menurut peneliti, penyebaran AFM tertunda dengan adanya jarak sosial.
Sebab, jarak sosial mengurangi terjadi penyakit pernapasan yang disebut enterovirus 68 (EV-D68), yang telah teridentifikasi berkaitan dengan AFM.
"Kemungkinan berkat jarak sosial, kasus AFM tetap redah pada 2020. Hanya ada 31 kasus dibanding 153 kasus pada 2016 dan 238 kasus di 2018," kata Sang Woo Park, Ph.D, mahasiswa di Departemen Ekologi & Biologi Evolusi Princeton.
Berdasarkan Medical Xpress, EV-D68 biasanya ditemukan pada bayi dan anak-anak dan dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti pilek, batuk, atau bersin.
Meski peneliti sudah mengetahui hubungan EV-D68, mereka belum yakin dengan penyebab pasti penyakitnya.
Karenanya, tim peneliti yang dipimpin Universitas Princeton berusaha untuk lebih memahami hubungan antara AFM dan EV-D68, serta apakah ada wabah lain yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Kenapa Pengidap Penyakit Langka Tak Dapat Perhatian Pemerintah?
"Meskipun saat ini jarang terjadi, sindrom ini telah meningkat frekuensinya dengan setiap wabah berturut-turut sejak 2014, sehingga sangat penting untuk lebih memahami pola dan pendorong di baliknya," sambungnya.
Peneliti merasa lega karena mendapati kasus AFM yang rendah di tahun lalu. Namun, menurutnya, ini adalah waktu yang bagus untuk mempersiapkan apa yang akan terjadi di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!