Suara.com - Kondisi pandemi Covid-19 menyulitkan pelacakan kasus tuberkulosis alias TBC. Pasien penyakit kronis yang biasanya rutin kontrol ke rumah sakit, menjadi ogah berobat lantaran khawatir dengan paparan virus.
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Prasetyo Widhi Buwono, Sp.PD., mengatakan, Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 840 ribu kasus baru tuberkulosis setiap tahun. Tetapi yang baru terdeteksi pada 2020, hanya 500-an ribu.
"Artinya masih ada 300-an ribu kasus yang belum dilaporkan dan belum terdeteksi," kata dokter Prasetyo saat webinar 'Eliminasi Tuberkulosis 2030 dan Lawan Covid-19', Rabu (24/3/2021).
Menurutnya, pelacakan kasus baru tuberkulosis bukan hanya menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Kesehatan. Tetapi para tenaga kesehatan juga pengurus organisasi profesi medis perlu bersinergi.
"Memerlukan dukungan dari organisasi profesi, IDI kemudian PPNI, organisasi apoteker dan semuanya dengan dukungan kawan-kawan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Karena permasalahan sebelum era Covid bukan hanya di penegakan diagnosa," ucapnya.
Ketersediaan tes cepat molekuler, dokter Prasetyo mengatakan bahwa diagnosa tuberkulosis sekarang bisa lebih cepat dilakukan. Tak seperti sebelumnya yang harus dilakukan tiga kali tes PCR.
Hanya saja terpenting juga bagaimana pelaporan kasus baru tuberkulosis tersebut dan pemantauan pasien agar menjalani pengobatan hingga dinyatakan selesai.
Diketahui bahwa tuberkulosis memang penyakit menular tetapi bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) secara teratur selama 9-12 bulan hingga sembuh. Menurut Prasetyo, memastikan pasien konsisten meminum obatnya itu mrnjadi tantangan tersendiri.
"Bagaimana pasien mengonsumsi obat secara rutin sampai dengan nantinya dinyatakan sembuh ini merupakan tantangan yang luar biasa.Jangan sampai pasien putus obat nantinya jadi resisten (kebal obat)," ucapnya.
Baca Juga: Menkes Budi: Pandemi Covid-19 Memperkuat Modal Atasi TBC
Ia berharap, setelah program vaksinasi Covid-19 berhasil berjalan sesuai rencana, penyedia layanan kesehatan lainnya akan kembali beranjak normal.
Tetapi, ia kembali mengingatkan bahwa hal tersebut diperlukan sinergi bersama-sama dari seluruh tenaga kesehatan dan organisasi profesi untuk mewujudkan Indonesia eliminasi tuberkulosis 2030.
"Kita selalu mendorong anggota untuk aktif mendiagnosa, menemukan kasus baru, dan mengikuti sampai pasien itu sembuh," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Alarm Darurat TBC: Indonesia Peringkat 2 Dunia, Menko PMK Sebut Lebih Gawat dari Covid-19
-
Mendagri Tito: Kunci Utama Penanganan TBC Adalah Keseriusan Kepala Daerah
-
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Otoritas Lakukan Penanganan Atasi TBC
-
Viral Anak Meninggal di Sukabumi Bukan karena Cacingan! Menkes Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya
-
Kronologi Dokter Diintimidasi dan Dipaksa Buka Masker Saat Tangani Pasien TBC
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas