Suara.com - Di antara maraknya hoaks yang beredar baik di Whatsapp maupun media sosial, hoaks kesehatan termasuk dalam 3 besar, mulai dari tips kesehatan, resep herbal, penemuan terbaru untuk pengobatan penyakit, hingga hoaks Covid-19 yang sedang kita hadapi saat ini.
"Perlu kita ketahui bahwa temuan isu hoaks perkategori, kesehatan termasuk yang tiga besar. Ada 95 persen info kesehatan di WhatsApp itu adalah hoaks. Ini bahasa dari Dewan Pers," kata ketua terpilih PB IDI, dr. Adib Khumaidi SpOT, dalam webinar Vaksin Covid-19 Fakta VS Hoaks, Program Nasional dan Arah Pemulihan Daerah bersama Suara.com pada Jumat (26/3/2021).
Menurut dr. Adib, ada 1470 hoaks terkait Covid-19 dari Januari 2020 sampai 10 Maret 2021, tersebar sebanyak 2697 di media sosial, di mana paling banyak adalah di Facebook dan Twitter.
Berikut beberapa hoaks dan fakta terkait Covid-19 yang dijelaskan oleh dr. Adib.
1. Klaim: Tidak ada satu pun warga Swedia, Korea Utara, Chechnya, dan Tajikistan yang terkena Covid-19
Fakta: Dilansir dari Worldometers, hingga 23 Maret 2021, Swedia telah mencatatkan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 744.272 orang dengan kematian 13.262 orang. Di Tajikistan, sebanyak 13.308 orang telah terinfeksi Covid-19 dan 90 orang di antaranya meninggal dunia.
Terkait kasus Covid-19 di Chechnya, sebuah wilayah berbentuk republik di Rusia, data terakhir yang berhasil ditemukan adalah data pada Mei 2020 silam yang dimuat oleh The New York Times. Ketika itu, Chechnya melaporkan 1.046 kasus dengan 11 kematian.
Sementara data kasus Covid-19 di Korea Utara tidak tersedia secara terbuka.
2. Klaim: Bila Covid-19 termasuk pandemi, seharusnya orang-orang sudah banyak yang mati bergelimpangan
Baca Juga: Warga Dapat Pesan Berantai Vaksin COVID-19 Massal di Puskesmas Kramat Jati
Fakta: Pandemi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Sedangkan menurut definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.
Dari pengertian tersebut, pandemi bukan ditunjukan dari banyaknya orang yang mati bergelimpangan. Covid-19 dikategorikan sebagai pandemi karena hingga saat ini, penyakit itu telah menyebar ke sebagian besar negara, dengan total kasus Covid 19 mencapai 124.326.764 orang dan jumlah kematian lebih dari 2,7 juta orang.
3. Klaim: Orang positif Covid-19 yang berada di rumah lebih aman ketimbang yang berada di rumah sakit, risikonya antara hidup dan mati.
Fakta: Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, penanganan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan berdasarkan gejalanya. Pasien yang tidak bergejala diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit darurat. Bagi pasien dengan gejala berat, mereka akan diisolasi di rumah sakit atau rumah sakit rujukan.
Menurut epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemioiogi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, jumlah kematian akibat Covid 19 yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh terlambatnya pemberian penanganan. Hal itu dipicu oleh faktor ketidaksiapan sistem kesehatan Indonesia untuk menangani pasien dengan gejala sedang hingga berat.
4. Klaim: Virus corona Covid-19 adalah virus flu biasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya