Suara.com - Sains akhirnya menemukan alasan mengapa penyakit Alzheimer lebih rentan terjadi pada wanita daripada pria.
Menurut penelitian dari Universitas Lund di Swedia, penyakit Alzheimer berkembang lebih cepat pada wanita dibanding dengan pria karena adanya perbedaan dalam akumulasi penumpukan protein.
Penumpukan protein tau (salah satu protein yang ada di sistem saraf otak) dan beta-amyloid menjadi penyebab utama terjadinya penyakit Alzheimer.
Di tahap pertama, akumulasi penumpukan protein hanya terjadi pada beta-amiloid. Tidak ada pengaruh berbeda antara wanita dan pria di tahap ini.
Di tahap kedua, disfungsi memori muncul yang diakibatkan oleh penumpukan protein tau. Pada tahap ini, lebih banyak wanita yang terpengaruh daripada pria.
"Tingkat akumulasi sangat bervariasi antara individu dengan jenis kelamin yang sama, tetapi di lobus temporal, yang dipengaruhi oleh penyakit Alzheimer, kami menemukan tingkat akumulasi 75 persen lebih tinggi pada wanita dibanding dengan pria," ungkap Ruben Smith, yang merupakan penulis penelitian, dilansir Healthshots.
Akumulasi protein tau terjadi lebih cepat pada pasien yang memiliki akumulasi patologis beta-amiloid, yang merupakan fase awal penyakit.
Penemuan ini mengungkap, tingkat akumulasi protein tau lebih tinggi pada wanita, bahkan setelah disesuaikan dengan usia dan tingkat gejala yang dimiliki sejak awal.
Data tersebut, ditambah dengan data dari tiga penelitian kohort lainnya di Amerika Serikat, membuat total partisipan menjadi 209 wanita dan 210 pria.
Baca Juga: Kesepian Terus Menerus di Usia Paruh Baya Tingkatkan Risiko Demensia
"Langkah selanjutnya adalah memerika mengapa akumulasi ini lebih cepat pada wanita," ungkap Sebastian Palqvist, peneliti yang menilai kognitif pasien.
Namun, studi tersebut tidak menyelidiki alasan tingkat akumulasi yang lebih tinggi pada wanita.
Selain itu, menurut Profesor Oskar Hanssons, studi tersebut menunjukkan bahwa penyebaran penyakit Alzheimer lebih cepat membuat wanita rentan.
"Studi kami dengan kuat menunjukkan, bahwa penyebaran lebih cepat membuat wanita lebih rentan mengembangkan demensia karena patologi Alzheimer dibanding dengan pria. Studi eksperimental ini di masa depan, akan menjadi penting untuk memahami alasan dibalik penyakit ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Granny Loves to Dance: Saat Nenek Tercinta Terkena Alzheimer
-
Cegah Demensia di Usia Senja: Ini Rahasia Menjaga Ketajaman Otak!
-
Awas Tsunami Perak! Cegah Alzheimer dengan Strategi Jitu Ini
-
Cara Mencegah Demensia Usia Lanjut, Harus Aktif Olahraga?
-
Bahaya! Konsumsi Daging Olahan Tingkatkan Risiko Demensia, Ini Faktanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis