Suara.com - Banyak orang masih meragukan vaksin Covid-19 karena sejumlah efek sampingnya dan diyakini belum 100 persen melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Selain itu, banyak pula orang yang salah paham bahwa orang dengan riwayat alergi tidak bisa suntik vaksin Covid-19. Tapi, ahli kesehatan telah menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengandung alergen umum, seperti telur, kerang atau penisilin.
Walaupun, sejumlah orang mengalami reaksi alergi setelah suntik vaksin Pfizer untuk virus corona Covid-19. Tapi, bukan berarti Anda yang memiliki alergi harus menghindari vaksin Covid-19.
Ahli kesehatan telah menyarankan semua orang dengan riwayat alergi parah yang bisa mengakibatkan anafilaksis harus konsultasi dengan dokter atau tim vaksinasi.
Anda mungkin disarankan untuk memiliki vaksin Oxford AstraZeneca daripada vaksin Pfizer. Anda mungkin juga perlu untuk vaksinasi di fasilitas khusus yang bisa merawat Anda ketika mengalami reaksi alergi.
Meski begitu, vaksin Covid-19 tetap bisa menimbulkan efek samping. Tapi, efek samping vaksin Covid-19 biasanya ringan dan tidak akan bertahan lebih dari seminggu.
Adapun efek samping vaksin Covid-19 yang umum, termasuk rasa sakit di tempat suntikan, merasa Lelah, sakit kepala dan kesakitan. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi efek samping jika efek samping vaksin Covid-19 bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
"Ada bisa minum obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol," kata NHS dikutip dari Express.
Jika Anda mengalami demam tinggi yang berlangsung lebih dari 2 hari, batuk terus-menerus atau kehilangan indra penciuman dan rasa, Anda mungkin terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 atau Alergi, Begini Cara Membedakannya!
"Jika Anda memiliki gejala Utama virus corona Covid-19, Anda harus segera melakukan tes," jelasnya.
Kemudian, semua orang yang tinggal di rumah juga harus menjalani tes dan isolasi di rumah. Cara ini harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Berita Terkait
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?