Suara.com - Studi Koalisi Kanker Ovarium Dunia, menemukan bahwa 9 dari 10 wanita mengalami beberapa gejala kanker ovarium sebelum didiagnosis. Salah satu gejala kanker ovarium adalah komplikasi makan, termasuk merasa kenyang dalam waktu cepat saat makan, rasa sakit di perut atau panggul.
Wanita juga harus mewaspadai perubahan frekuensi buang air kecilnya yang lebih sering dan perut kembung. Karena, kondisi itu juga bisa jadi gejala lain dari kanker ovarium.
Semua gejala utama kanker ovarium itu harus diperhatikan setiap wanita. Ada pula beberapa perubahan tubuh yang juga perlu diwaspadai sebagai tanda kanker ovarium.
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Pendarahan tidak normal
- Kelelahan ekstrim
- Penurunan berat badan tanpa sebab
Perhatikan bahwa setiap perdarahan pasca menopasue harus selalu diperiksa oleh penyedia layanan kesehatan. Menopause artinya Anda 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi, jadi perdarahan abnormal apapun mengacu pada perdarahan vagina setelah menopause.
Menurut Koalisi Kanker Ovarium Dunia dilansir dari Express, semua wanita berisiko terkena kanker ovarium. Tapi, penyakit ini lebih sering terjadi ketika wanita telah melampaui batas usia 50 tahun.
Wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker ovarium, payudata, endometrium atau kolekteral bisa berisiko tinggi menderita kanker ovarium.
Faktor risiko lainnya termasuk, wanita yang belum melahirkan, wanita yang menjalani terapi hormon dan wanita yang memiliki riwayat endometriosis.
Menurut proyeksi Globocan tahun 2020, jumlah wanita di seluruh dunia yang didiagnosis dengan kanker ovarium akan meningkat hampir 42 persen pada 2040 mendatang.
Saat ini, kanker ovarium adalah kanker paling umum ketujuh di antara wanita di seluruh dunia. Bahkan skrining kanker serviks rutin belum bisa mendeteksi kanker ovarium.
Baca Juga: Deteksi Kanker Kolorektal, Waspada Diare dan Nyeri Perut
Karena itu, semua wanita perlu mewaspadai gejalanya. Karena, diagnosis kanker ovarium yang cepat sebelum menyebar ke bagian tubuh lain lebih mudah ditangani medis.
Tes untuk kanker ovarium dapat mencakup pemeriksaan panggul, ultrasound, dan tes darah CA-125. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui wanita menderita kanker ovarium atau tidak adalah biopsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025