Suara.com - Sejak awal, anak-anak dan wanita hamil tidak dilibatkan dalam fase uji coba kebanyakan vaksin Covid-19. Tapi, anak-anak usia 6 tahun mulai diberi vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari uji klinis baru pada Febuari 2021 ini untuk menguji efektivitasnya.
Uji coba vaksin Covid-19 di Universitas Oxford ini melibatkan 300 sukarelawan untuk menilai vaksin AstraZeneca ini akan menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada anak-anak usia 6 hingga 17 tahun atau tidak.
Fase percobaan ini akan melihat efeknya pada 240 anak yang diberi vaksin Covid-19 dan lainnya akan menerima suntikan meningitis kontrol.
"Meskipun sebagian besar anak relatif tidak terpengaruh oleh virus corona dan tidak mungkin menderita parah ketika terinfeksi, penting untuk menetapkan tingkat keamanan dan kekebalan yang diperoleh dari vaksin Covid-19 pada anak-anak dan remaja," kata Profesor Andrew Pollard, kepala penyelidik pada uji coba vaksin Oxford dikutip dari Express.
Profesor Andrew Pollard mengatakan uji coba baru ini akan memperluas pemahaman semua orang tentang pengendalian virus corona Covid-19 pada kelompok usia yang lebih muda.
Saat ini, hanya anak-anak dengan risiko tinggi dari infeksi parah akibat virus corona Covid-19 yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Tapi, beberapa sumber telah mengungkapkan bahwa anak-anak usia di bawah 18 tahun bisa diberikan suntikan vaksin Covid-19 pada Agustus 2021.
Tapi, sekarang uji coba yang sedang berlangsung telah dihentikan akibat adanya kasus pembekuan darah. Di sisi lain, Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan pada vaksin AstraZeneca.
Ia juga menambahkan lebih banyak informasi dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA). Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, Andrew tetap ingin menunggu informasi tambahan dari MHRA tentang kasus langka thrombosis atau trombositopenia yang terjadi pada orang dewasa.
"Orang tua dan anak-anak harus mengikuti percobaan dan mendapatkan vaksin Covid-19," jelas Andrew.
Baca Juga: Vaksin Valneva Inggris Bisa Berikan Antibodi yang Kuat, Ini Buktinya!
MHRA pun melaporkan bahwa ada 22 kasus thrombosis sinus vena serebral (CVST) dan 8 kasus thrombosis lainnya dengan trombosit rendah. Jadi, suntik vaksin Covid-19 pada anak-anak masih dipertimbangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial