Suara.com - Pemerintah India tengah mendapat kritik keras dari rakyatnya, setelah laporan terbaru menyebut cakupan vaksinasi India sangat rendah.
Padahal, India merupakan negara pembuat vaksin Covid-19 terbesar di dunia.
Dilansir ANTARA, sejauh ini India hanya memvaksin sekitar 1 dari 25 orang, dibandingkan dengan hampir 1 dari 2 di Inggris dan 1 dari 3 di Amerika Serikat.
Hal ini membuat banyak pemimpin negara bagian India telah meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk memberikan vaksinasi kepada sebagian besar dari ratusan juta orang dewasa di negara itu, menyusul lonjakan infeksi kedua yang melampaui gelombang pertama.
India melampaui tonggak suram 100.000 infeksi harian untuk pertama kalinya pada Senin (5/4), dan kasus infeksi kemungkinan akan tetap tinggi lagi ketika angka-angka baru dirilis pada Selasa malam.
India bulan ini memperluas program vaksinasi untuk mencakup semua orang yang berusia di atas 45 tahun.
"Jika sejumlah besar populasi muda dan pekerja divaksin, intensitas kasus akan jauh lebih rendah daripada perawatan yang mereka butuhkan saat ini," tulis Uddhav Thackeray, menteri utama negara bagian Maharashtra yang terkena dampak paling parah di India, dalam sebuah surat kepada Modi.
Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal dan banyak negara bagian lainnya juga telah meminta vaksinasi yang lebih cepat dan lebih luas, dengan beberapa kekurangan pasokan vaksin bahkan untuk kelompok-kelompok yang diprioritaskan.
Pemerintah federal telah mengatakan akan memperluas kampanye vaksinasi dalam "waktu dekat" untuk melibatkan lebih banyak orang, dan bahwa pasokan vaksin sedang ditingkatkan.
Baca Juga: WHO Tidak Mendukung Vaksin Covid-19 Jadi Paspor Perjalanan, Kenapa?
Dengan 12,6 juta kasus, India adalah negara yang terkena dampak terparah setelah Amerika Serikat dan Brazil. Kematian telah melewati angka 165.000.
Infeksi harian di negara itu telah meningkat berkali-kali lipat sejak mengalami tingkat infeksi rendah beberapa bulan pada awal Februari, ketika pihak berwenang melonggarkan sebagian besar pembatasan dan sebagian besar orang berhenti memakai masker dan mengikuti jarak sosial.
India telah mencatat jumlah infeksi terbanyak dalam seminggu terakhir di mana pun di dunia. Varian yang lebih menular virus itu mungkin berperan dalam gelombang kedua, kata beberapa ahli epidemiologi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
-
Pelatih India Peringatkan Timnas Indonesia, Irak Lebih Kuat dari Arab Saudi
-
Indra Sjafri Tidak Mau 'Negatif Thinking' soal Rafael Struick
-
Kalah dari India, Indra Sjafri Minta Diberi Waktu untuk Berproses
-
Ini Target Indra Sjafri Saat Timnas Indonesia U-23 Uji Coba Melawan India
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah