Suara.com - Mengonsumsi obat tertentu atau obat kuat jadi salah satu cara untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Tapi sebaiknya lebih berhati-hati ketika mengonsumsi obat kuat untuk masalah disfungsi ereksi.
Terlebih untuk orang yang memiliki masalah jantung. Lalu, bolehkah orang dengan masalah jantung mengonsumsi obat untuk disfungsi ereksi?
Dalam Exclusive Media Meeting Bersama TOPGRA, Spesialis Urologi RS. Universitas Indonesia, dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U sebelumnya menjelaskan, disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi pada penis untuk memperoleh hubungan seks yang memuaskan.
"Berdasarkan penyebabnya, disfungsi ereksi dipicu berbagai faktor antara lain gangguan pembuluh darah, saraf, hormonal, psikis, adanya penyakit pada penis, trauma hingga penyebab lainnya yang masih tidak diketahui," kata dia.
Menanggapi boleh tidaknya orang dengan masalah jantung mengonsumsi obat disfungsi ereksi, Brand Manager TOPGRA, Apt. Rony Syamson, S.Farm mengatakan bahwa untuk masalah jantung memang harus hati- hati.
"Untuk yang sedang menggunakan obat jantung, kalau dengan golongan nitrat sebaiknya tidak menggunakan terlebih dahulu. Karena sebenarnya untuk mekanisme ini hampir inline dia memperlebar pembuluh darah, jadi sebaiknya tidak menggunakan," kata dia.
Sementara itu, Dyandra menambahkan bahwa untuk orang dengan masalah kondisi jantung ada tiga evaluasi yang mesti dilihat yakni kategori ringan, sedang, hingga berat.
"kalau ringan biasanya kita go ahead dengan dosis rendah dulu, tapi kalau baru serangan jantung dalam tiga bulan, sering nyeri dada, kita akan konsultasikan dulu ke dokter jantung, biasanya dilakukan EKG dan pemeriksaan lain untuk mengetahui risikonya ada di mana," ujar Dyandra.
Sementara itu, jika menggunakan obat dengan kandungan nitrat ia juga memperingatkan untuk berhati-hati. Karena, lanjut Dyandra, itu dia bisa bereaksi terhadao kondisi yang dialami.
Baca Juga: Hati-hati, 10 Gejala Awal Penyakit Jantung Ini Sering Diabaikan Lansia
"Malah bisa makin turun lagi tekanan darahnya, malah bisa prolong hypertension bisa sampai pingsan," ujar Dyandra.
"Jadi harus dilihat apakah ada konsumsi ada obat jantung atau tidak, kalau ada bergolongan nitrat lebih baik dihindari, itu absolut contraindication, kita tahu dibanding mau ereksi, atau jantungnya sehat, tentu jantung nya dulu, baru organ yang vital dulu baru alat vitalnya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien