Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tidak mudik pada libur Lebaran mendatang.
Hal ini dipertegas dengan adanya kebijakan pelarangan mudik yang dimulai pada tanggal 6-17 Mei 2021.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat perlu belajar dari pengalaman tahun lalu, di mana mudik meningkatkan kasus Covid-19 secara signifikan.
"Seperti pada libur Idul Fitri tahun lalu, yang terjadi lonjakan hingga 600 kasus setiap harinya. Begitu juga libur Hari Kemerdekaan, yang melonjak hingga 1.100 kasus per hari,” ungkapnya lewat Dialog KPCPEN, Mudik Ditunda Pandemi Mereda, Jumat (9/4/2021).
Ia mengatakan jika masyarakat tetap memaksakan mudik, maka risiko orang lain, baik itu keluarga, kerabat, maupun tetangga, tertular Covid-19 semakin besar.
Apalagi pada populasi lansia dengan penyakit komorbid, terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan kefatalan.
"Kenaikan kasus penularan itu artinya nyawa. Jadi itu konsekuensi publik yang harus kita tanggung. Karena itu, jangan lakukan mudik," tambahnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan meski mudik dilarang, operasi transportasi logistik tetap berjalan eperti biasa. Begitu juga kunjungan keluarga yang sedang sakit, kunjungan duka, ibu hamil, dan pelayanan kesehatan darurat.
Mobilitas masyarakat di luar tanggal larangan mudik, menurut Adita Irawati, juga akan dibatasi. Hal ini agar moda transportasi tidak terisi penuh oleh penumpang dan tetap bisa jaga jarak.
Baca Juga: Tiga Terminal Bus AKAP di Jakarta Ditutup Selama Larangan Mudik
"Kami juga minta kepada moda transportasi publik jangan sampai demand yang terjadi tidak bisa diantisipasi karena keterbatasan armada. Justru ini menjadi penumpukan dan lonjakan penumpang, antrean, dan kerumunan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Di Luar Ekspektasi, Pertumbuhan Ekonomi RI Pada Kuartal II 2025 Tembus 5,12 Persen
-
Punya Budget 10 Juta Buat Mudik? Ini Dia 7 Pilihan Motor Bekas yang Gak Bikin Kantong Jebol
-
5 Mobil Bekas Murah Seharga XMAX untuk Mudik Tahun Depan: Nyaman Jalan Jauh, Muat Banyak Barang
-
Ketupat Pecel dan Keragaman Rasa yang Menyatukan Keluarga di Hari Raya Lebaran
-
Opor Ayam: Masakan Lebaran Pertamaku Sepeninggal Ibu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern