Suara.com - Memiliki bau ketiak yang menyengat mungkin membuat Anda minder, meskipun ini adalah masalah umum yang pernah dihadapi kebanyakan orang.
Bau ketiak bisa disebabkan oleh kebersihan yang buruk atau tidak menggunakan produk yang tepat. Selain itu mungkin ada kondisi medis mendasar yang perlu dirawat.
Menggunakan antiperspiran atau deodoran setiap hari setelah mandi, diketahui dapat membantu mengatasi bau ketiak. Terkadang Anda perlu mencoba jenis yang berbeda dulu untuk melihat mana yang paling cocok.
Dilansir dari Healthline, antiperspiran membantu mengurangi jumlah keringat yang diproduksi dengan cara memblokir sementara pori-pori yang mengeluarkan keringat.
Semakin sedikit keringat yang muncul ke permukaan kulit, maka semakin sedikit bau yang dihasilkan. Namun, deodoran menghentikan bau keringat tetapi tidak menghentikan keringat itu sendiri.
Produk-produk ini seringkali berbahan dasar alkohol, membuat kulit Anda menjadi asam. Ini menghambat pembentukan bakteri, yang menyebabkan keringat tercium.
Jika deodoran biasa tidak efektif, mungkin perlu membicarakannya dengan dokter Anda untuk mendapat resep antiperspiran.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah timbulnya bau ketiak. Yang utama adalah mandi setiap hari dengan sabun antiseptik atau antibakteri.
Selalu mandi setelah aktivitas berat seperti berolahraga dan berkeringat banyak, mandi dapat menghilangkan bakteri dan keringat yang menyebabkan bau.
Baca Juga: Mencukur Memang Bikin Kulit Ketiak Gelap, Begini Cara Mengatasinya!
Selain itu kenakan kain yang longgar dan menyerap keringat seperti katun dan linen. Ini akan membuat tubuh Anda tetap dingin serta meminimalisir bau.
Kemudian, rajinlah untuk mencukur bulu ketiak. Sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa mencukur atau waxing ketiak secara signifikan mengurangi bau ketiak. Ini karena pembersihan lebih efektif pada kulit yang dicukur atau di-wax.
Anda juga perlu memperhatikan makanan yang Anda konsumsi jika ingin menghindari bau ketiak. Menurut Mayo Clinic, beberapa makanan pedas atau berbau menyengat dan minuman berkafein dapat meningkatkan produksi keringat dan risiko bau badan. Beberapa penyebab yang lebih umum termasuk bawang bombay, bawang putih, asparagus, dan kembang kol.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar