Suara.com - Penelitian Vaksin Nusantara berhak dihargai sebagai salah satu upaya menimbulkan kesehatan masyarakat di tengah wabah Covid-19.
Namun, menurut Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra, kebermanfaatan vaksin tersebut tidak bisa membantu dalam mewujudkan kekebalan kelompok alias herd immunity yang ditargetkan pemerintah.
Hermawan menyampaikan, hal tersebut lantaran sifat individual dari sel dendritik sebagai salah satu bahan utama pembuatan Vaksin Nusantara.
Sehingga pembuatannya spesifik diambil dari sel darah putih seseorang kemudian diproses dan kembali disuntikan kepada orang yang sama.
"Goal dari vaksinasi untuk menimbulkan herd imunity. Jadi bayangkan kalau vaksinnya hanya untuk perorangan, kemudian nanti vaksin juga untuk orang tertentu, tidak bisa digeneralisir ke berbagai kalangan. Maka sulit kita mewujudkan kekebalan kelompok. Ini dari segi upaya sebenarnya agak bergeser. Vaksin dari uoaya kesehatan masyarakat jadi upaya kesehatan perorangan," jelas Hermawan saat diskusi virtual 'Siapa Suka Vaksin Nusantara', Sabtu (17/4/2021).
Selain itu, proses pembuatan Vaksin dendritik tersebut cukup kompleks dan butuh biaya tinggi. Sehingga, menurut Hermawan, akan sulit digunakan untuk populasi umum seperti vaksin Covid-19 jenis lain yang sudah beredar di masyarakat.
"Vaksin Nusantara ini sebagai pendekatan personal kita hargai untuk dikembangkan. Tapi kalau vaksin ini disamakan seperti vaksin lain pada umumnya, memang bagian dari kesehatan masyarakat, Saya rasa akan sangat sulit. Karena memang ini tidak bisa secara mekanismenya untuk menyasar pada kelompok vaksin pada umumnya," jelas Hermawan.
Tak cukup hanya aman dan efektif, Hermawan menjelaskan bahwa untuk kepentingan kesehatan masyarakat suatu produk kesehatan harus memenuhi emoat faktor. Yakni, accessible, affordable, quality, dan safety.
Sifat vaksin individual itu yang dinilai sulit membuat Vaksin Nusantara mudah terakses secaa luas oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: DPR Agresif Dukung Vaksin Nusantara, Ketua IDI Khawatir BPOM Diintervensi
"Bisa jadi safety secara proses penelitian, uji coba, tetapi accessible or not? Affordible or not? Accesable ini harus mampu dijangkau semua," ucapnya.
Berita Terkait
-
Dokter Terawan Berencana Teliti Sel Dendritik Untuk Cegah DBD, Bagaimana Cara Kerjanya?
-
Vaksin Nusantara Besutan Terawan Muncul Lagi di Jurnal Internasional, Tim Komunikasi: Indonesia Pantas Berbangga!
-
Kabar Baik! Satgas Covid-19 Umumkan Herd Immunity Masyarakat Indonesia Tembus 98,5 Pesen
-
Warga Vaksinasi COVID-19 Pakai Vaksin Nusantara Tak Perlu Booster, Terawan: Cukup Melawan Omicron
-
Klaim Dokter Terawan Soal Vaksin Nusantara: Tak Perlu Booster Hingga Ampuh Lawan Omicron Terbaru
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini