Suara.com - Alih-alih mereda, penularan Covid-19 di beberapa negara justru meningkat. Demikian pula kematian yang disebabkan virus corona SARS Cov-2 tersebut.
Dikutip dari data pada situs worldometers.info, per Selasa (20/4) pukul 07.30 WIB jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 142,68 juta, bertambah 651.103 infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Sedangkan angka kematian bertambah 9.678 jiwa dalam satu hari. Membuat jumlahnya bertambah jadi 3.042.754 orang diseluruh dunia meninggal akibat Covid-19.
Meski begitu, orang yang berhasil sembuh dari infeksi juga turut bertambah 679.883 orang dalam satu hari. Total lebih dari 121,39 juta orang telah berhasil sembuh dari Covid-19. Tetapi tercatat 18,24 juta orang di dunia masih positif Covid-19.
Ahli epidemiologi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria van Kerkhove mengatakan bahwa lonjakan penularan infeksi Covid-19 di seluruh dunia terjadi di kelompok usia lebih muda, yang sebelumnya dikatakan mampu terhindar dari pandemi karena imunitas kuat.
Namun kondisi itu terlihat dari penambahan kasus sebanyak 5,2 juta di seluruh dunia hanya dalam sepekan. "Kami melihat sedikit perubahan usia di beberapa negara, didorong oleh kegiatan sosial yang bercampur," kata Maria dikutip dari Channel News Asia.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan, penularan virus corona di dunia kini lebih banyak terjadi pada kelompok usia 25-59 tahun. Hal itu kemungkinan terjadi karena varian virus yang diketahui jauh lebih menular.
Meski demikian, menurut Tedros, dunia sebenarnya dapat mengendalikan pandemi Covid-19 cukup dalam beberapa bulan mendatang asalkan distribusi sumber daya, seperti vaksin, yang diperlukan dilakukan secara adil.
"Kami memiliki alat untuk mengendalikan pandemi ini dalam hitungan bulan, jika kami menerapkannya secara konsisten dan adil," kata Tedros dalam konferensi pers WHO, Senin (19/4).
Baca Juga: Bertandang ke IIMS Hybrid 2021, Ada Satgas Pencegahan Covid-19
Sejak pertama kali dilaporkan di Wuhan, China, pada Desember 2019, infeksi Covid-19 telah menyebar hingga ke 221 negara. Amerika Serikat masih jadi negara yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak, tercatat 32,47 juta kasus.
Sementara China, setelah sempat lakukan lockdown ketat selama tiga bulan pada awal tahun lalu, jumlah kasusnya sudah mulai terkendali. Bertolak belakang dengan AS, China ada diperingkat 95 dunia dengan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 90.510 infeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!