Suara.com - Pernahkah Anda mendengar klaim bahwa wajah wanita terlihat berbeda saat dalam masa subur? Beberapa ilmuwan mengatakan wanita akan terlihat menarik ketika sedang dalam masa subur atau masa ovulasi.
Namun, sekarang ada studi baru yang membantah gagasan tersebut.
Pada 1990-an sejumlah penelitian kecil menunjukkan, pada hari ovulasi simetri jaringan lunak wanita, seperti ukuran payudara, telinga, dan wajah secara halus berubah oleh hormon. Ini membuat wanita lebih menarik bagi lawan jenis.
Tetapi, penelitian yang sama dari studi-studi kecil tersebut tidak menemukan fluktuasi bentuk wakah selama siklus menstruasi wanita.
"Hasil kami menunjukkan bahwa peningkatan daya tarik wajah wanita yang sebelumnya ditemukan dalam fase paling subur dari siklus menstruasi tidak didorong oleh perubahan bentuk wajah," tulis penulis studi, dilansir Science Alert.
"Tetapi mungkin berasal dari perubahan lain dalam penampilan wajah, seperti warna kulit yang lebih menarik. Ini menggarisbawahi pentingnya replikasi penelitian dengan metode baru," sambungnya.
Menggunakan ukuran sampel yang lebih besar dan tes hormonal yang lebih rinci daripada penelitian sebelumnya, penelitian baru ini menguji apakah ada perubahan pada daya tarik wanita pada suatu titik dalam siklus menstruasi yang mungkin berkaitan dengan bentuk wajah mereka.
Tetapi memang, saat masa ovulasi semakin mendekat, penelitian melihat adanya perubahan pada tubuh wanita. Misalnya, suara terdengar lebih nyaring dan bau badan bisa menjadi lebih menarik.
Tetapi meskipun ada beberapa bukti wajah wanita lebih menarik bagi pria, hasil ini lebih tipis dan kesimpulan penelitian terdahulu diperdebatkan.
Baca Juga: Tak Cuma Menstruasi, Anda juga Bisa Merasa Nyeri ketika Masa Ovulasi
“Hasil ini tidak mendukung laporan fluktuasi simetri pada gambar wajah dan pengukuran tubuh lainnya sepanjang siklus menstruasi,” simpul penulis.
"Perubahan dalam penilaian daya tarik yang ditemukan di beberapa penelitian sebelumnya mungkin juga merupakan produk sampingan dari perubahan tingkat hormonal," pungkas peneliti, yang menerbitkan studinya di Proceedings of the Royal Society B.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern