Suara.com - Lonjakan kasus positif Covid-19 di India menyebabkan tenaga medis rumah sakit kewalahan bukan kepalang.
Itu terjadi karena berkurangnya pasokan oksigen, sementara jumlah pasien bangsal gawat darurat terus berdatangan tak henti-hentinya.
Bunyi bip pada ventilator menjadi suara yang paling dikhawatirkan para tenaga medis, pertanda jumlah oksigen makin menipis.
Ditambah lagi suara pasien Covid-19 yang sakit parah, nafas mereka tersengal-sengal kepayahan di bangsal gawat darurat.
Dikutip dari Channel News Asia, sebanyak 350 ribu ahli jantung India dilaporkan telah meminta dan meminjam tabung oksigen dari mana saja untuk menjaga pasien mereka tetap hidup.
Pada Minggu malam, ketika persediaan oksigen rumah sakit terdekat hampir habis, salah seorang dokter rumah sakit di New Delhi, Dr Gautam Singh mengunggah video ke Twitter berisi permohonan bantuan oksigen untuk rumah sakitnya.
"Tolong kirimkan oksigen kepada kami, Pasien saya sekarat," ucap Gautam dengan suara tercekik.
Selain oksigen yang habis, unit perawatan intensif juga beroperasi dengan kapasitas berlebih dan hampir semua ventilator sedang digunakan.
Saat jumlah korban tewas meningkat, langit malam di beberapa kota di India ikut bersinar akibat tumpukan kayu bakar pemakaman saat pengurus kremasi kewalahan dengan banyaknya jenazah yang harus dibakar.
Baca Juga: Tambah 896 Pasien, Jumlah Kasus Covid-19 di Jakarta Sentuh 405.063 Orang
Pada Senin (26/4), India melaporkan 2.812 kematian dengan sekitar 117 orang meninggal dunia karena Covid-19 setiap jam.
Para ahli bahkan mengatakan kemungkinan angka-angka itu masih kurang dihitung. Jumlah infeksi baru membuat total kasus Covid-19 India menjadi lebih dari 17,3 juta, hanya di belakang Amerika Serikat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan peringatan atas gelombang kasus Covid-19 dan kematian di India. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya akan bergegas untuk bantu mengatasi krisis tersebut.
"Situasi di India sangat memilukan," kata Tedros.
Tedros mengatakan, WHO telah mulai memberikan bantuan kepada India untuk menangani wabah infeksi virus corona baru tersebut.
"WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting," kata Tedros.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak