Suara.com - Penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas yang semakin dekat membuat pemerintah Jepang mempercepat proses vaksinasi massal bagi warganya.
Dilansir ANTARA, Jepang akan membuka pusat vaksinasi massal di pusat kota Tokyo bulan depan, meski belum memutuskan vaksin mana yang akan digunakan.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato kepada wartawan mengatakan hingga saat ini, pemerintah juga belum memutuskan berapa orang yang akan mendapat suntikan setiap hari.
"Kami akan mengumumkan rinciannya setelah kementerian pertahanan dan otoritas lokal membuat rencana," kata Kato.
Pemerintah juga akan mendukung upaya inokulasi di Osaka, di barat Jepang, ia menambahkan.
Jepang memberlakukan keadaan darurat ketiga di pusat populasi utamanya pada Minggu (25/4), ketika negara itu berusaha memerangi gelombang keempat infeksi dengan hanya 87 hari tersisa sampai Olimpiade dijadwalkan dimulai.
Kementerian Pertahanan menyatakan telah diminta oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mendirikan pusat tersebut pada 24 Mei dengan rencana untuk beroperasi selama tiga bulan. Fasilitas itu akan melayani penduduk di ibu kota dan prefektur sekitar Saitama, Chiba, serta Kanagawa.
Surat kabar Nikkei pada Minggu melaporkan pusat Tokyo akan memvaksin sekitar 10.000 orang setiap hari, sementara layanan berita Kyodo pada Senin (26/4) melaporkan pemerintah berencana untuk menggunakan vaksin COVID-19 Moderna Inc.
Jepang mulai memvaksin populasi lansia yang cukup besar bulan ini tetapi hanya sekitar 1,5 persen dari seluruh 126 juta populasi negara itu yang telah divaksin, menurut penghitungan Reuters.
Baca Juga: Sentra Vaksinasi Covid-19 Traveloka Resmi Dibuka di Yogyakarta
Para pejabat sejauh ini bergantung pada dosis impor vaksin Pfizer Inc. yang terbatas.
Namun, Menteri Vaksin Taro Kono mengatakan dia mengharapkan program tersebut akan dimulai pada Mei ketika pengiriman vaksin Pfizer dipercepat.
Regulator domestik diharapkan untuk membuat keputusan bulan depan tentang vaksin Moderna, yang telah diatur pemerintah untuk membeli 50 juta dosis. Pemerintah juga telah mengatur untuk membeli 120 juta dosis vaksin AstraZeneca Plc, yang juga dalam proses persetujuan.
Jepang telah mencatat sekitar 564.000 kasus COVID-19, termasuk 9.969 kematian.
Berita Terkait
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Sinopsis Romantic Killer, Film Jepang yang Dibintangi Moka Kamishiraishi
-
Kreatif! Siswa SMK di Sragen Bikin Seragam Batik Sendiri dengan Teknik Jepang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak