Suara.com - Mencari pendapat medis kedua alias second medical opinion merupakan hal lazim di dunia kedokteran. Namun ingat, jangan asal mengambil keputusan saat berkonsultasi dengan dokter agar pengobatan yang Anda jalani bisa maksimal.
Laman SmarterHealth.id menyebut pendapat medis kedua penting dilakukan, agar pasien mendapat informasi lebih lanjut dari dokter lain mengenai penyakit atau rencana berobat pasien.
Ada sejumlah manfaat yang bisa didapat dengan mencari pendapat medis kedua. Di antaranya:
- Memahami diagnosis dan kebutuhan perawatan kesehatan dengan lebih baik.
- Menenangkan pikiran karena ada dokter lain yang menginformasikan diagnosis pengobatan.
- Mengevaluasi pilihan pengobatan dengan lebih efektif.
Lalu, kapan waktunya pasien membutuhkan pendapat medis kedua? Memang tidak semua pasien penyakit kronis membutuhkan pendapat medis kedua.
Biasanya, pasien kondisi medis yang serius, kompleks, atau langka membutuhkan pendapat medis kedua agar hasil pengobatan lebih tepat.
Di sisi lain, pasien mungkin ingin mempertimbangkan Pendapat Medis Kedua untuk operasi berisiko tinggi atau perawatan yang dapat membuat mereka menghadapi konsekuensi yang parah. Mendiskusikan semua pilihan yang tersedia dengan lebih dari satu dokter spesialis mungkin lebih meyakinkan bagi pasien.
SmarterHealth sebagai salah satu penyedia konten dan informasi kesehatan kelas dunia, hari ini mengumumkan adanya peluncuran layanan pendapat medis kedua. Layanan ini memungkinkan pasien Indonesia untuk mendapatkan tinjauan lengkap tentang kondisi medis mereka dari jaringan kolaboratif dokter spesialis yang dikuratori oleh Smarter Health dengan cermat.
Para dokter spesialis ini berasal dari Singapura dan memiliki spesialisasi dan disiplin ilmu medis berbeda-beda. Mereka berpraktik di rumah sakit swasta utama seperti Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Rumah Sakit Mount Elizabeth, Rumah Sakit Gleneagles, Rumah Sakit Parkway East, Rumah Sakit Farrer Park dan Rumah Sakit Mount Alvernia.
Dengan tarif tetap SGD250 (Rp2.660.248), pasien Indonesia akan dijadwalkan untuk sesi telekonsultasi 20 menit dan menerima laporan medis tertulis dari dokter spesialis terpilih dalam 5 hari kerja setelah sesi telekonsultasi.
Baca Juga: Amerika Sudah Bisa Lepas Masker, Ini Tanggapan Dokter Paru di Indonesia
“Smarter Health sangat bersemangat untuk meluncurkan layanan Pendapat Medis Kedua untuk pasar Indonesia karena layanan tersebut cerminan misi kami menghubungkan pasien dengan perawatan spesialis berkualitas, bahkan di era COVID-19 di mana perjalanan lintas batas tidak memungkinkan,” kata Liaw Yit Ming, Chief Executive Officer Smarter Health, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Berita Terkait
-
Dokter Detektif Tanggapi Keluhan Nikita Mirzani Soal BPOM Tak Datang ke Sidangnya
-
Richard Lee ke Hasan Nasbi: Enak Nggak Pak Jadi Komisaris BUMN?
-
Doktif Harap Jaksa Tuntut Nikita Mirzani Sewajarnya, Singgung Isu Pengkondisian dari Kubu Lawan
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Dokter Oky Pratama Ungkap Nasib Anak Nikita Mirzani: Lolly Sakit, Azka Rayakan Ultah di Singapura
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif